SRINAGAR (Arrahmah.com) – Jet India telah melewati Garis Kontrol dan membombombardir sejumlah titik yang diklaim sebagai kamp teror di wilayah Kashmir dalam peningkatan ketegangan dengan saingan nuklirnya, Pakistan.
Pemboman yang dilakukan sekitar pukul 3.30 dini hari Selasa (26/2/2019) mendorong Pakistan untuk mengajukan tuduhan pelanggaran terhadap wilayah udaranya.
Dua belas jet Mirage menjatuhkan 1.000 kg bom berpemandu laser di kamp Jaish-e-Mohammed, lapor ANI, mengutip sumber-sumber di Angkatan Udara India.
JeM yang bermarkas di Pakistan itu mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan 44 polisi paramiliter India di Kashmir dalam serangan bunuh diri pada 14 Februari lalu.
ये मोदी का हिंदुस्तान है, घर में घुसेगा भी और मारेगा भी,
Air Force carried out aerial strike early morning today at terror camps across the LoC and Completely destroyed it
एक एक क़तरा ख़ून का हिसाब होगा !ये तो एक शुरुआत है .. ये देश नहीं झुकने दूंगा…#Balakot #Surgicalstrike2 pic.twitter.com/fqYJgWxuqX— Gajendra Singh Shekhawat (मोदी का परिवार) (@gssjodhpur) February 26, 2019
Sementara militer India menyangkal mengetahui tentang pemboman itu, seorang menteri pemerintah India telah mengonfirmasi serangan udara di Pakistan.
“Angkatan Udara melakukan serangan udara pagi hari ini di kamp-kamp teror di seluruh LoC dan benar-benar menghancurkannya,” kata Gajendra Singh Shekhawat, menteri pertanian India, di Twitter.
Militer Pakistan sebelumnya mengatakan bahwa pesawat militer India melintasi perbatasan dan “melepaskan muatan”, tetapi tidak ada korban atau kerusakan.
Meski demikian kementerian pertahanan India seolah berkilah tidak memiliki informasi tentang tuduhan Pakistan tentang pelanggaran pesawat India di wilayah udara Pakistan.
Konfrontasi ini menyusul meningkatnya ketegangan sejak serangan bunuh diri terhadap polisi paramiliter India di Kashmir. New Delhi menyalahkan Islamabad, yang menyangkal memiliki peran dalam serangan itu.
Indian aircrafts’ intrusion across LOC in Muzafarabad Sector within AJ&K was 3-4 miles.Under forced hasty withdrawal aircrafts released payload which had free fall in open area. No infrastructure got hit, no casualties. Technical details and other important information to follow.
— DG ISPR (@OfficialDGISPR) February 26, 2019
“Pesawat-pesawat India menerobos dari sektor Muzafarabad,” kata jurubicara militer Pakistan, Mayor Jenderal Asif Ghafoor, di Twitter, Selasa pagi (26/2), merujuk pada sebuah daerah di bagian Kashmir yang dikelola Pakistan.
Payload of hastily escaping Indian aircrafts fell in open. pic.twitter.com/8drYtNGMsm
— DG ISPR (@OfficialDGISPR) February 26, 2019
Balakot, sebuah kota di provinsi Khyber Pakhtunkhwa di Pakistan, berjarak sekitar 50 km dari Garis Kontrol, yang bertindak sebagai perbatasan de facto antara kedua negara yang telah berperang tiga kali sejak kemerdekaan mereka dari pemerintahan kolonial Inggris di Pakistan. 1947.
Militer India telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mempertahankan negaranya, kata Prakash Javadekar, menteri pengembangan sumber daya manusia.
Dia mengatakan Perdana Menteri Narendra Modi telah memberikan kebebasan kepada militer untuk menanggapi serangan terhadap konvoi keamanan India.
Menurut NDTV, Modi telah diberitahu tentang operasi dalam pertemuan dengan para menteri kabinet di kediaman resminya di Delhi.
Sementara itu, News18 CNN mengklaim serangan tersebut menewaskan sekitar 200 gerilyawan. Namun, informas ini masih bias dan tak bersumber. Kementerian pertahanan India sendiri masih menegaskan kembali bahwa tidak ada informasi.
“Ini jawaban yang tepat untuk kengerian yang kami saksikan di Pulwama,” kata mantan kepala udara India, Pradeep Vasant.
“Ini serangan udara pelopor, kami telah menaikkan taruhan,” katanya.
Mohammed Iqbal, seorang penduduk Mendhar di sisi Kashmir India, mengatakan ia melihat dengan mata kepalanya sendiri jet yang terbang sepanjang malam. (Althaf/arrahmah.com)