GAZA (Arrahmah.id) — Meskipun masih berada dalam masa gencatan senjata sejumlah tentara Israel malah melancarkan serangan, terutama di wilayah Tepi Barat, Palestina, pada Kamis (30/11/2023). Tak terima atas serangan itu, sejumlah pejuang Palestina di Gaza menyergap tentara Israel.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim pasukannya mendapat serangan masif dari berbagai sudut Gaza, yang datang secara tiba-tiba.
Menurut laporan yang dikutip Yedioth Ahronot (30/11), tentara Israel yang sangat siap menghadapi konfrontasi bersenjata, dibuat kewalahan.
Seorang komandan kompi beserta wakilnya bahkan dipecat, usai serangan kejut pejuang Palestina.
Tak disebutkan organisasi mana yang menyerang, baik Hamas, Fatah, Martir Al-Aqsa atau Jihad Islam Palestina (PIJ). Tetapi perwira militer Israel menggambarkan serangan sebagai tembakan neraka.
“Kami menerima tembakan neraka dari segala arah,” ucap perwira Pasukan Pertahanan Israel itu dilansir Middle East Monitor.
Sejumlah pejuang Palestina disebutnya menembakkan senapan mesin dan senapan ringan dengan intensitas tinggi, hingga peluncur roket dari berbagai arah.
Militer Israel tidak menjelaskan secara spesifik terkait jumlah korban yang jatuh. Akan tetapi sejumlah tentara Israel mengatakan, misi pertempuran seketika berubah menjadi operasi penyelamatan.
Hal ini dikarenakan banyak tentara zionis yang terluka parah akibat serangan kejut pejuang Palestina.
“Situasi dengan cepat berubah menjadi pertempuran penyelamatan. Karena, cedera yang diderita oleh kelompok yang disergap oleh perlawanan,” kata seorang tentara Israel.
“Persiapan tidak dilakukan dengan benar. Komandan kompi tidak mengambil keputusan untuk mundur. Hal ini berakhir dengan jatuhnya korban jiwa,” ujarnya. (hanoum/arrahmah.id)
Tentara Israel berpatroli di dekat perbatasan Gaza saat bentrokan antara tentara Israel dan faksi Palestina berlanjut di Nir Oz, Israel pada 24 Oktober 2023. [Foto : Mostafa Alkharouf/Anadolu Agency]