SANA’A (Arrahmah.com) – Sebuah gencatan senjata selama 72 jam akan diberlakukan di Yaman yang dimulai pada Rabu (19/10/2016) malam, ujar utusan PBB untuk Yaman pada Senin (17/10) setelah ia menerima komitmen dari semua faksi yang bertikai di Yaman.
Utusan khusus PBB untuk Yaman, Ismail Ould Chekh Ahmed mengatakan gencatan senjata akan dimulai pada pukul 23.59 waktu setempat pada Rabu (19/10) dan dapat diperpanjang setelah melewati masa tiga hari, lansir Reuters.
“Utusan khusus menyambut pemulihan gencatan senjata yang akan memungkinkan untuk pengiriman bantuan kemanusiaan,” ujar pernyataan PBB.
Sebelumnya pada Senin (17/10), Menteri Luar Negeri Yaman, Abdel Malek Al-Mekhlafi menulis di akun Twitter-nya bahwa Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi telah sepakat untuk gencatan senjata selama 72 jam dengan kemungkinan akan diperpanjang.
“Presiden setuju untuk gencatan senjata 72 jam dan akan diperpanjang jika pihak lain mematuhinya, mengaktifkan DCC (Komite Koordinasi dan De-eskalasi) serta mengangkat pengepungan di Taiz,” ujarnya.
DCC adalah komisi militer yang didukung PBB yang bertanggung jawab untuk mengawasi gencatan senjata di Yaman.
Pemerintah Yaman yang dipimpin oleh Hadi telah meminta akses kemanusiaan untuk Taiz, kota yang sebagian besar dikepung oleh milisi Syiah Houtsi. Pasukan Yaman hanya mempertahankan kontrol satu dari empat rute akses.
Menurut lapora Reuters, pejabat Houtsi tidak bisa dihubungi untuk memberikan komentar mengenai gencatan senjata. (haninmazaya/arrahmah.com)