ZABADAN (Arrahmah.com) – Salah seorang pimpinan oposisi Suriah di tempat pembuangan, Kamal Labwani menyebutkan militer rezim Suriah memasuki distrik Zabadan setelah ‘memaksa’ tentara kebebasan Suriah untuk membuat kesepakatan ‘penyerahan kota’.
Menurut kesepakatan tersebut, tentara kebebasan harus mengembalikan senjata dan panser yang berhasil mereka rebut dari pihak militer rezim Suriah. Sebaliknya militer rezim Suriah tidak akan menangkap mereka, demikian disebutkan oleh kantor berita Reuters.
Kebenaran berita ‘kesepakatan damai’ itu sendiri masih sulit diklarifikasi. Namun menilik dahsyatnya gempuran pihak militer rezim Suriah, bukan tidak mungkin kesepakatan tersebut betul-betul terjadi.
Selama seminggu penuh, militer rezim Suriah menghujani distrik Zabadan dengan tembakan tank dan artileri berat. Terlebih masyarakat muslim di Zabadan selama beberapa bulan terakhir telah mengalami kekurangan bahan makanan dan obat-obatan. Sepanjang hari Sabtu (11/2/2012) kemarin, para aktivis kemanusian di Zabadan menghitung jumlah korban gugur lebih dari 100 orang. Kota yang berpenduduk 20 ribu jiwa itu kini porak-poranda.
(muhib al-majdi/arrahmah.com)