SEPIK TIMUR (Arrahmah.id) – Beberapa orang tewas dan sekitar 1.000 rumah hancur akibat gempa berkekuatan 6,9 skala Richter yang menghantam wilayah terpencil di Papua Nugini bagian barat, demikian menurut para pejabat.
Gempa mengguncang wilayah Sepik Timur sekitar pukul 6:20 pagi pada Ahad (24/3/2024) di dekat kota Ambunti, sekitar 756 km (470 mil) barat laut ibu kota, Port Moresby.
Gubernur Sepik Timur Allan Bird menulis di Facebook bahwa gempa tersebut telah “merusak sebagian besar wilayah provinsi”.
“Sayangnya kami sudah memiliki beberapa korban jiwa,” katanya, seraya menambahkan bahwa pihak berwenang “masih mengkaji dampaknya” namun sekitar 1.000 rumah sejauh ini telah “hilang”.
Laporan awal menyebutkan jumlah korban tewas sedikitnya tiga orang, sementara komandan polisi provinsi Christopher Tamari mengatakan kepada kantor berita AFP pada Senin (25/3) bahwa sedikitnya lima korban tewas telah tercatat dan memperingatkan bahwa jumlah tersebut dapat meningkat seiring dengan upaya penyelamatan yang terus berlanjut.
Puluhan desa yang terletak di tepi Sungai Sepik di negara itu telah berjuang melawan banjir yang meluas sejak awal Maret ketika gempa melanda.
Foto-foto menunjukkan rumah-rumah kayu yang rusak dengan atap jerami ambruk ke dalam banjir setinggi lutut, sementara sebuah jembatan yang sudah tua di ibu kota provinsi Wewak melengkung di bawah tekanan.
“Banjir sebenarnya mencakup area sepanjang lebih dari 800 km (497 mil), dan ada sekitar 60 atau 70 desa yang terlibat di sepanjang Sungai Sepik,” kata Bird kepada Australian Broadcasting Corporation (ABC) pada Senin.
“Banjir bukanlah masalah terbesar mereka. Mereka dengan percaya diri menghadapinya karena itu adalah sesuatu yang sudah biasa mereka hadapi,” kata Bird. “Gempa bumi yang tidak dipersiapkan oleh siapa pun. Hal itu yang menyebabkan kerusakan paling signifikan saat ini.”
Bird mengatakan bahwa ada kebutuhan mendesak untuk membawa pasokan medis, air minum bersih dan tempat penampungan sementara ke zona bencana.
Gempa bumi sering terjadi di Papua Nugini, yang terletak di atas “Cincin Api” seismik -sebuah busur aktivitas tektonik yang intens yang membentang dari Asia Tenggara dan melintasi cekungan Pasifik.
Papua Nugini, negara kepulauan di Pasifik Selatan yang terletak di sebelah utara Australia, diguncang dua gempa bumi pada April tahun lalu, termasuk gempa berkekuatan 7,0 SR yang menewaskan empat orang di bagian utara yang terpencil. (haninmazaya/arrahmah.id)