JAKARTA (Arrahmah.com) – Gedung RS Mitra Manakarra Mamuju roboh akibat gempa bumi dengan Magnitudo 6,2 yang mengguncang Kabupaten Majene pada Jumat (15/1/2021) pukul 02.28 Wita.
Regu penyelamat berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan korban reruntuhan RS Mitra Manakarra yang ambruk akibat gempa.
Kurang lebih delapan korban dilaporkan terjebak di antara reruntuhan bangunan lima lantai yang rata dengan tanah.
Muflih salah seorang Bidan di RS Mitra Manakarra mengatakan, kedelapan korban itu terdiri dari dua orang perawat, satu pegawai apotek, empat orang pasien berpasangan dan satu bayi yang berada di dalam inkubator. Mereka terjebak karena tidak sempat menyelamatkan diri saat gempa itu terjadi.
“Empat korban terdeteksi masih hidup, karena beberapa saat yang lalu, saat subuh mereka masih meminta pertolongan. Sedangkan empat lainnya belum diketahui kondisinya,” ungkapnya, sebagaimana dilansir Liputan6, Jumat pagi (15/01/2021).
Seorang anggota tim penyelamat, Ibnu Imat Totori menjelaskan, mereka kesulitan untuk menyelamatkan korban gempa. Tidak adanya alat berat menyulitkan mereka untuk mengevakuasi korban dari reruntuhan beton.
“Saat ini kita masih berusaha dengan alat seadanya. Kita sangat membutuhkan alat berat untuk memindahkan beton-beton ini,” ujar Imat.
Imat menambahkan, saat ini pihaknya sudah menghubungi pihak terkait untuk membantu korban gempa dalam proses evakuasi. Sebelum bantuan datang, mereka tetap berusaha untuk menyelamatkan korban.
“Semoga para korban ini dapat selamat,” harapnya.
(ameera/arrahmah.com)