JAKARTA (Arrahmah.id) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan hingga siang ini puluhan unit rumah mengalami rusak berat.
Adapun 8 unit rumah di Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan 10 unit rumah di Kabupaten Maluku Barat Daya.
Hal itu dilaporkan Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.
Abdul Muhari mengungkapkan, laporan data tersebut didapatkan dari dua BPBD yang paling dekat dengan pusat kegempaan yang terjadi.
“Sedangkan rusak ringan terdapat di Tanimbar sebanyak 77. Ada pula 19 unit rumah di Maluku Barat Daya,” ungkapnya, lansir rri.co.id.
Menurutnya, kerusakan ringan yang dialami masyarakat masih bersifat retakan pada dinding rumah. Oleh karena itu, masyarakat sejak pagi tadi sudah kembali beraktivitas seperti biasa.
“Kerusakan ringan bukan rusak stuktur, masih bersifat retakan. Seperti semen mengelupas dan sebagainya,” lanjutnya.
Bahkan, tempat pengungsian juga belum didirikan karena masih menunggu analisis data yang sedang proses.
Karena dalam gempa ini kerusakan yang ditimbulkan masih bersifat minor, maka bantuan akan disesuaikan dengan lapangan.
“Untuk sementara masih melakukan pendataan. Sementara itu bantuan apa yang akan diberikan masih dipikirkan” ujarnya.
BNPB berharap hasil kajian BPBD secepatnya selesai sehingga agar dapat menganalisa jenis bantuan yang harus diberikan. Namun, BNPB sendiri sudah menyiapkan logistik dasar jika nantinya dibutuhkan.
“Kami mengimbau masyarakat mengikuti informasi dari pemerintah, baik BMKG, BPBD dan BNPN. Hal itu agar bisa mengurangi potensi berita hoaks,” pesannya.
(ameera/arrahmah.id)