PARIAMAN (Arrahmah.com) – Gempa bumi berkekuatan 5 skala richter yang terjadi di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, pada Kamis (11/9/2014) dinihari mengakibatkan hampir 200 rumah rusak dan 3 warga dilaporkan terluka.
“Berdasarkan data sementara, ada 194 unit rumah rusak akibat gempa tersebut,”kata Wakil Bupati Tanah Datar, Irdinansyah Tarmizi, saat dihubungi dari Pariaman, Kamis (11/9/2014), lapor Antaranews.
Dia menjelaskan, dari ratusan rumah yang terkena dampak gempa itu, 15 di antaranya rusak berat, dan 179 rumah rusak sedang.
“Tidak saja bangunan mengalami rusak, namun sarana pendidikan, perkantoran, Puskemas, jalan, irigasi mengalami rusak sedang sebanyak empat unit, rusak ringan 17 unit. Sarana ibadah mengalami rusak ringan sebanyak 5 unit,”ungkapnya.
BPBD Sumbar bahkan merekomendasikan agar Dinas Pu memeriksa kelayakan bangunan SMK 1 Batipuh yang terkena dampak gempa. Tiga lokal ruang tidak bisa dipakai.
Bangunan-bangunan yang rusak akibat gempa itu tersebar di Kecamatan X Koto, Batipuh, serta Kecematan Pariangan.
Dia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Tanah Datar hingga saat ini belum mengetahui secara pasti berapa kerugian materi akibat gempa tersebut.
Tidak ada korban jiwa akibat gempa tersebut, tapi dua orang yakni Fauril Rozi (12) serta Ruli Afandi (8) dilaporkan terluka.
Pemerintah telah mendirikan tenda darurat di tiga kecamatan juga mendisribusi logistik kepada warga yang rumahnya rusak.
Sementara Haluan melaporkan, Kepala Seksi Operasional BPBD dan Pemadam Kebakaran Kota Padang Panjang, Jhon Eriko menyebutkan, dua orang warga Kota Padang Panjang yang menjadi korban reruntuhan bangunan rumah tersebut masing-masingnya Ulfiah Azahara (1,6), warga Kelurahan Tanah Hitam, Padang Panjang Barat dan Sarbaini (50), warga Kelurahan Ganting, Padang Panjang Timur.
Usai melakukan upaya evakuasi, petugas dari BPBD Kota Padang Panjang bersama sejumlah warga, langsung melarikan korban ke rumah sakit setempat untuk diberikan pertolongan medis.
“Korban Zahara terluka di bagian kepala, karena tertimpa runtuhan puing dari plesteran dinding kamar orangtuanya. Begitu dirujuk ke RS Yarsi, Zahara diberi empat jahitan oleh tim medis. Sementara Sarbaini mendapat dua jahitan, akibat luka di bagian tangan. Hingga kemarin, korban sudah dibolehkan pulang,” kata Jhon Eriko.
Adapun di RSUP M Djamil, Padang diketahui seorang warga Batipuh, sempat mendapat perawatan. Walhidayat (27) sempat dirujuk ke RSUP M Djamil, menyusul cedera tulang leher. Pejabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi RSUP M. Djamil, Gustavianof yang ditemui Haluan pada hari yang sama mengatakan, Walhidayat merupakan warga Kenagarian Batipuah Tanah Datar yang dirujuk oleh RSUD Padang Panjang ke RSUP M. Djamil.
“Tapi pasien sudah diperbolehkan pulang,”katanya.(azm/arrahmah.com)