BAGHDAD (Arrahmah.com) – Gempa dengan kekuatan 7,3 melanda perbatasan bagian utara Iran dan Irak, jumlah korban yang sudah melampaui 135 orang dicemaskan masih akan terus meningkat.
Sedikitnya 129 orang tewas dan 300 orang terluka di kawasan Iran, seperti dilaporkan oleh media pemerintah, dan tujuh korban tewas lain dilaporkan terjadi di Irak.
Gempa tersebut menimbulkan kepanikan, sehingga warga berhamburan keluar dari rumah mereka dan berkumpul di jalanan.
Warga di ibukota Irak, Baghdad melakukan salat dan doa khusus.
Korban terbesar ada di kota Sarpol-e Zahab, yang berjarak sekitar 15 km dari perbatasan, seperti dijelaskan oleh kepala dinas darurat Iran Pir Hossein Koolivand, dalam siaran di saluran televisi pemerintah Iran IRINN, lansir BBC, Senin (13/11/2017).
Kepada IRINN, Kepala Bulan Sabit Merah Iran Morteza Salim mengatakan, gempa menyebabkan sedikitnya delapan desa mengalami kerusakan.
“Beberapa desa lainnya mengalami pemadaman listrik dan gangguan sistem komunikasi,” kata dia.
Upaya evakuasi oleh tim penyelamat terhambat tanah longsor, kata Koolivand.
Di wilayah Irak, kerusakan terbesar terjadi di kota Darbandikhan, 75km timur Sulaimaniyah di wilayah otonomi Kurdistan.
“Keadaan di sana sangat genting,” kata Menteri Kesehatan wilayah Kurdi, Rekawt Hama Rasheed kepada Reuters.
Gempa terjadi di lokasi yang berjarak sekitar 30 km dari Halabja Irak, yang berada di dekat perbatasan dengan Iran, seperti disampaikan Badan Survei Geologi AS.
Getaran gempa terasa hingga ke Turki, Israel dan Kuwait.
(ameera/arrahmah.com)