LIBANON (Arrahmah.id) – Gempa berkekuatan 7,8 skala Richter yang melanda Turki dan Suriah pada Senin pagi (6/2/2023) terasa hingga ke Libanon, Yordania, dan “Israel”, menurut laporan-laporan media.
Seorang reporter Al Arabiya mengatakan bahwa beberapa penduduk di Libanon terpaksa mengevakuasi diri dari rumah mereka saat gempa terjadi.
Sekitar pukul 03.00 pagi waktu setempat di Libanon, penduduk dikejutkan dengan guncangan gempa susulan.
Pusat Geofisika Nasional di Bhannes melaporkan bahwa gempa berkekuatan 4,8 SR menghantam laut antara Libanon dan Siprus -160 kilometer jauhnya dari pantai Libanon.
Rekaman dari sebuah toko kelontong di Libanon menunjukkan barang-barang berhamburan di lantai setelah getaran gempa terasa selama sekitar 40 detik, kata laporan tersebut.
Really terrible videos coming out of southern Turkey and northeast Syria. The quake happened while millions in the region were sleeping. Videos show collapsed buildings. This is the scene in Şanlıurfa, where the governor says at least 10 are dead after 18 buildings collapsed. pic.twitter.com/WtyrJ2gn4Y
— Samuel Oakford (@samueloakford) February 6, 2023
Kementerian Dalam Negeri Libanon membantah rumor yang beredar di dunia maya yang menyatakan bahwa ada bangunan yang rusak di negara tersebut, dan menambahkan bahwa rekaman tersebut berasal dari Suriah dan bukan dari Libanon, demikian dilaporkan Al Arabiya.
Takbir terdengar dari masjid-masjid setelah gempa terjadi, menurut reporter Al Arabiya.
Sedikitnya 195 orang telah tewas di Suriah dan Turki ketika gempa bumi melanda Turki tenggara dan Suriah, memaksa ratusan orang yang panik turun ke jalan-jalan. Jumlah korban tewas diperkirakan akan terus bertambah karena petugas penyelamat masih mencari korban yang masih tertimbun reruntuhan bangunan.
Setidaknya ada 6 gempa susulan setelah gempa pertama.
Gempa berpusat di sebelah utara kota Gaziantep, 90 kilometer dari perbatasan Suriah. (haninmazaya/arrahmah.id)