IZMIR (Arrahmah.com) – Tim penyelamat menggali reruntuhan balok beton berat dengan tangan kosong pada Jumat (30/10/2020) untuk mencari korban selamat dari gempa bumi dahsyat yang meratakan bangunan di seluruh Yunani dan Turki, menewaskan sedikitnya 14 orang.
Gempa tersebut menyebabkan tsunami kecil di pulau Aegean di Samos dan gelombang laut yang mengubah jalan-jalan menjadi sungai deras di satu kota di pantai barat Turki.
Sebagian besar kerusakan di Turki terjadi di dalam dan sekitar kota resor Aegean, Izmir, yang memiliki tiga juta penduduk dan dipenuhi dengan blok apartemen bertingkat tinggi. Tidak jelas berapa banyak orang yang terjebak di reruntuhan, lansir Al Jazeera.
Pejabat Turki mengonfirmasi 12 orang tewas dan lebih dari 420 luka-luka setelah gempa melanda provinsi pesisir Izmir.
Di Yunani, dua remaja -laki-laki dan perempuan- tewas di pulau Samos ketika sebuah bangunan runtuh di atasnya.
“Dalam jam-jam sulit ini, pikiran kami beralih ke keluarga mereka dan Samos yang mengalami rasa sakit yang tak tertahankan,” kata Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis.
Orang-orang membanjiri jalan-jalan di kota Izmir Turki setelah gempa berkekuatan 7,0 melanda, kata saksi mata. Puing-puing bangunan bertingkat di pusat kota dapat terlihat saat orang-orang yang panik melarikan diri. Asap membubung ke langit di beberapa area.
Walikota Izmir Tunc Soyer mengatakan kepada CNN Turk sekitar 20 bangunan runtuh. Ini kota terbesar ketiga di Turki dengan sekitar 4,5 juta penduduk. Menteri Dalam Negeri Turki mentweet enam bangunan di Izmir hancur.
Gubernur Izmir Yavuz Selim Kosger mengatakan sedikitnya 70 orang telah diselamatkan dari reruntuhan. Dia mengatakan empat bangunan hancur dan lebih dari 10 runtuh, sementara yang lain juga rusak.
Upaya pencarian dan penyelamatan terus berlanjut di setidaknya 12 bangunan.
Ilke Cide, seorang mahasiswa doktoral yang berada di wilayah Guzelbahce Izmir pada saat gempa bumi, mengatakan dia pergi ke pedalaman setelah air naik setelah gempa.
“Saya sangat terbiasa dengan gempa, jadi saya tidak menganggapnya serius pada awalnya, tetapi kali ini sangat menakutkan,” katanya, menambahkan gempa berlangsung setidaknya selama 25 detik.
Gempa tersebut memicu tsunami skala kecil di distrik Seferihisar, kata Huseyin Alan, kepala Kamar Teknisi Geologi Turki, kepada kantor berita negara TRT, memperingatkan orang-orang untuk menjauh dari gedung.
AFAD mengatakan itu adalah gempa berkekuatan 6,6, sedangkan Survei Geologi AS mengatakan itu adalah 7,0. Gempa terjadi sekitar pukul 11:50 GMT dan dirasakan di sepanjang pantai Aegean Turki dan wilayah barat laut Marmara.
Ali Yerlikaya, Gubernur Istanbul yang juga merasakan gempa, mengatakan tidak ada laporan kerusakan di sana.
Disilangkan oleh garis patahan utama, Turki adalah salah satu negara paling rawan gempa di dunia. Lebih dari 17.000 orang tewas pada Agustus 1999 ketika gempa bumi berkekuatan 7,6 melanda Izmit, sebuah kota di tenggara Istanbul. Pada 2011, gempa bumi di kota timur Van menewaskan lebih dari 500 orang.
Para menteri luar negeri Turki dan Yunani berjanji pada hari Jumat untuk membantu satu sama lain dalam upaya penyelamatan dan pemulihan. Kedua negara telah terkunci dalam sengketa hak energi Mediterania timur.
“Menteri Luar Negeri Yunani [Nikos] Dendias memanggil menteri kami Mevlut Cavusoglu untuk mendoakan yang terbaik untuknya. Kedua menteri menekankan bahwa mereka siap untuk membantu satu sama lain jika diperlukan, ”kata kementerian luar negeri Turki. (haninmazaya/arrahmah.com)