QUITO (Arrahmah.com) – Gempa bumi berkekuatan 7,8 skala Richter mengguncang pesisir tengah Ekuador, Sabtu (16/4/2016), merusak bangunan dan rumah di ibukota Quito.
Wakil Presiden Jorge Glas mengatakan bahwa sediktnya 28 orang tewas akibat gempa tersebut.
The United States Geological Survey mengatakan bahwa gempa dangkal itu berpusat 16 mil sebelah tenggara dari Muisne, Ekuador, di daerah pelabuhan perikanan yang populer dengan turis, sebagaimana dilansir The New York Times, Sabtu (16/4/2016).
Di kota pelabuhan Guayaquil, jembatan layang runtuh menimpa mobil dan atap pusat perbelanjaan. Di Manta, bandara ditutup setelah menara kontrol mengalami kerusakan parah.
The Pacific Tsunami Warning Center mengatakan bahwa gelombang tsunami yang berbahaya kemungkina bisa terjadi di beberapa daerah pesisir. Tapi badan bencana alam pemerintah tidak mengeluarkan peringatan tsunami.
Di Quito, sekitar 105 mil dari pusat gempa, guncangan tersebut dirasakan selama sekitar 40 detik dan warga di sana melarikan diri ke jalan-jalan dalam ketakutan. Gempa tampaknya telah memutus listrik dan jangkauan ponsel di beberapa tempat di sekitar ibukota.
“Saya dalam keadaan panik,” kata Zoila Villena, salah satu dari banyak penduduk Quito yang berkumpul di jalan-jalan.
“Rumah saya bergucang hebat dan barang-barang jatuh ke lantai. Para tetangga berteriak dan anak-anak menangis.” ungkapnya.
Gempa tersebut memiliki kedalaman hampir 12 mil.
Beberapa gempa susulan juga terjadi, beberapa diantarnya berkekuatan 5,6 skala Richter. Gempa susulan itu berlangsung beberapa jam setelah gempa pertama, yang terjadi sekitar senja.
Bandara internasional Guayaquil juga ditutup karena sistem komunikasi gagal.
(ameera/arrahmah.com)