CIAMIS (Arrahmah.com) – Setelah menunggu selama hampir 20 jam, korban gempa yang berasal dari Kecamatan Banjar Sari, Kabupaten Ciamis, Jabar, akhirnya mendapatkan bantuan makanan. Namun di samping itu, warga juga sangat membutuhkan tenda dan air bersih. Sebab rumah dan fasilitas air yang mereka miliki sudah hancur.
“Kita memang sudah menerima bantuan beras, tapi masih sangat butuh air dan tenda,” kata Kepala Urusan Umum Desa Sindang Jaya, Syuhada, kepada detikcom, Jumat (4/9).
Menurut Syuhada, saat ini warga yang rumahnya hancur hanya menempati terpal dan tenda darurat yang dibuat masing-masing. Tidak ada fasilitas tenda yang memenuhi standar untuk ditempati.
“Makanya mereka mulai terserang demam dan masuk angin sekarang,” tambahnya.
Di Desa Sindang Jaya, sedikitnya 230 rumah rusak baik sedang maupun parah. Kondisi terparah berada di Dusun Sindang Layu. Di lokasi tersebut, dari 30 rumah warga hanya tersisa 2 rumah yang masih berdiri.
Sayangnya, penderitaan warga Ciamis ini tidak cukup menarik perhatian ketimbang tari pendet, “Rasa Sayange”, rebut-rebutan kursi pemerintahan serta isu terorisme yang terus-menerus dilebih-lebihkan oleh media. (dtk/arrahmah.com)