JAKARTA (Arrahmah.com) – Kalau publik menilai debat capres kemarin datar dan terkesan normatif, Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) KH Abdurahman Wahid (Gus Dur) justru berkomentar lebih pedas lagi. Menurut Gus Dur, ketiganya tak layak duduk di kursi capres.
“Dari dulu mereka itu enggak layak memimpin negara. Yang layak itu harus punya konsep yang jelas tentang pembangunan Indonesia,” ujarnya di Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jalan Kramat Raya, Jakarta, Jumat (19/6).
Saat ditanya siapakah yang saat ini mampu memimpin Gus Dur pun “membusungkan dada”.
“Saya (yang mampu memimpin negara). Saya diam-diam juga calon presiden. Saya dulu daftar, tapi Prabowo yang menularkan di mana-mana kalau saya bukan capres,” jelasnya.
Menurut dia, hanya dirinyalah yang punya konsep tentang pembangunan di Indonesia. “Itu Cuma saya. Saya perhatikan betul. Saya sudah bawa ke sidang DPP PKB dan diterima oleh dewan syuro,” tegas Gus Dur.
Saat ditanya, siapakah salah satu dari ketiga calon yang paling memiliki kriteria tersebut, Gus Dur mengaku tidak ada. “Kalau tanya saya, ya tidak usah memilih, karena mereka tidak layak,” katanya.
Gus Dur juga sempat menyinggung buruknya kebijakan ekonomi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). “SBY itu tunduk pada IMF. Karena itu, tadinya minta Sri Mulyani tapi karena dia tidak sanggup, jadi pilihan jatuh ke stafnya Boediono.Tugas Boediono itu mengusahakan agar Indonesia jatuh ke tangan asing,” jelas Gus Dur. (Althaf/okz/arrahmah.com)