BAGHDAD (Arrahmah.com) – Sebuah truk yang telah dipasangi bom menabrak dan meledak di kantor Kementrian Luar Negeri Irak di Baghdad pada hari Rabu (19/8), menghancurkan dinding beton dan jendela, dan menyebabkan beberapa mobil yang terparkir di luar hangus terbakar.
Itu adalah hari yang paling mematikan di ibu kota sejak tentara AS sebagian besar menarik diri dari beberapa kota besar di Irak pada 30 Juni dan merupakan tantangan besar bagi Baghdad. Meningkatnya jumlah penyerangan bulan ini menyebabkan meningkat pula ketakutan akan bertambahnya aksi pemberontakan menjelang pemilihan nasional tahun depan.
Serangan paling besar menimpa kantor Kementrian Luar Negeri, Yang paling maut di antara serangan yang tercapai dekat Kementrian Luar Negeri, menewaskan sedikitnya 59 orang dan melukai 250 lainnya. Pejabat mengatakan jumlah korban mungkin akan meningkat karena masih banyak orang yang belum dievakuasi dari balik reruntuhan bangunan.
Angkatan keamanan Irak telah mulai membereskan puing-puing bangunan yang hancur akibat ledakan.
Ledakan lainnya menimpa patroli kepolisian dan angkatan perang Irak di luar kantor Kementrian Keuangan, menyebabkan delapan tewas dan melukai 22 orang lainnya.
Ledakan berikutnya terjadi di wilayah perekonomian di distrik Baiyaa, sebelah barat kota Baghdad, menyebabkan dua orang tewas dan 16 orang luka-luka, bersamaan dengan meledaknya sebuah bom serupa di distrik Bab al-Muadham, dengan enam orang tewas dan 24 orang cedera.
Jenderal Ray Odierno, panglima tinggi AS di Irak, mengatakan pada hari Senin lalu bahwa ia ingin menyebarkan tentara AS di Irak utara untuk mendampingi pasukan Irak dan Kurdi menangani berbagai serangan yang terus meningkat. (Althaf/ap/arrahmah.com)