KABUL (Arrahmah.id) – Lebih dari 100 orang telah meninggal akibat terpapar cuaca dingin yang parah dan keracunan karbon monoksida selama dua pekan terakhir, Kementerian Negara untuk Manajemen Bencana mengatakan pada Ahad (22/1/2023), dan menambahkan bahwa kematian telah terjadi di 15 provinsi.
“Sedikitnya 104 orang telah meninggal di berbagai provinsi. Sedikitnya 50 rumah telah rusak atau hancur,” kata Shafay Rahimi, juru bicara kementerian.
Abdul Zahir, seorang penduduk Ghor, mengatakan bahwa ia kehilangan salah satu anaknya karena cuaca dingin, lansir TOLO News.
Zahir mengatakan bahwa ia sedang berjuang dengan kondisi ekonomi yang buruk.
“Saya tidak punya apa-apa untuk dibakar. Semua anak saya sakit. Salah satu dari mereka meninggal dan tiga lainnya berada di rumah sakit,” katanya.
Orang-orang mengatakan bahwa keluarga-keluarga yang rentan sebagian besar menjadi korban dari cuaca dingin yang ekstrem di negara itu.
“Banyak keluarga yang tidak memiliki makanan untuk dimakan, air untuk diminum, dan apa pun untuk menghangatkan rumah mereka,” kata Mohammad Azim, seorang warga Faryab.
Berdasarkan data statistik dari Kementerian Informasi dan Kebudayaan, puluhan ribu hewan ternak telah mati karena kedinginan selama dua pekan terakhir. (haninmazaya/arrahmah.id)