(Arrahmah.com) – Tanpa terasa akhir-akhir ini Gelindingan Bola Panas (BP) “A” yang berbau isu SARA telah bergulir. Isu yang satu ini memang sangat sensitif dan sangat disukai oleh para juru masak isu ini untuk menjadikan jalan dari sebuah tujuan tertentu dalam mencapai target.
Terlepas dari isu SARA yang menjadikan heboh saat ini sehingga ummat mayoritas Muslim di negeri ini meradang tentu menjadi sebuah keniscayaan. Sebaliknya, sungguh patut dipertanyakan kadar keimanannya jika seorang muslim yang Kitab Sucinya dinodai malah tak ada reaksi apa-apa alias adem ayem saja.
Layaklah kiranya kita mengambil pelajaran berharga dari bergulirnya BP “A” saat ini yang berawal dari dugaan penodaan “Satu Ayat” dalam Al Qur’an yakni ayat 51 surat Al Maidah oleh seseorang yang notabene kafir sekaligus berbaju kafir. Ini baru satu ayat yang dinodai oleh orang kafir yang berbaju kafir, reaksi ummat Islam sungguh cepat dan luar biasa tak terkecuali para ulama yang selama ini adem ayem juga ikut pula membuat pernyataan.
Tapi sadarkah kita, bahwa di hadapan kita ada BP lain yang bermerk BP “S” yang lebih dahsyat lagi bisa merusak akidah Islam dan mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia? BP “S” ini “bukan” hanya menodai satu ayat saja dari Al Qur’an, “tapi” telah menodai keseluruhan isi Al Qur’an dengan menyatakan bahwa Al Qur’an bukan Kitab Suci. Keyakinan Syiah tentang Al Qur’an yang ada di tangan ummat Islam saat ini sudah diubah dan diselewengkan.
Jika kita berbicara tentang kondisi BP “A” dan “S”, lantas timbul pertanyaan, adakah kesamaan dan perbedaannya? Jawabnya, jelas ada kesamaan dan perbedaannya. Kesamaannya, sama-sama menodai. Pada BP “A” hanya menodai satu ayat sedangkan pada BP “S” penodaannya semua ayat Al Qur’an. Adapun perbedaannya terletak pada pelaku penodaan dan reaksi ummat Islam.
Pelaku dugaan penodaan pada BP “A” yang pelakunya kafir berbaju kafir secara spontanitas mendapat reaksi cepat dari ummat Islam, sedangkan pelaku penodaan pada BP “S”yang pelakunya kafir berbaju Islam (Syiah) reaksi ummat Islam belum secepat dan sebesar reaksi sebagaimana menyikapi kondisi BP “A”, mengapa?
Akhirnya, tahukah siapa BP “A” dan BP “S” itu? BP “A” adalah Bola Panas Ahok dan BP “S” adalah Bola Panas Syiah. Kini, kedua Bola Panas tersebut telah bergulir yang berhenti bergulirnya menunggu ketegasan yang berwenang dalam penegakkan hukum di negeri ini demi menjamin keutuhan akidah ummat dan NKRI.
Abu Muas
(azmuttaqin/*/arrahmah.com)