KABUL (Arrahmah.com) – Setidaknya 300 orang muslimah Afghanistan menggelar konferensi di ruang kuliah Universitas Kabul untuk menyatakan dukungan mereka kepada kepemimpinan Taliban.
Dilansir Lokmat (11/9/2021), para muslimah bercadar ini duduk dengan tertib membawa bendera Imarah Islam Afghanistan ketika para pembicara mengkritik Barat atas apa yang mereka sebut, invasi ilegal ke Afghanistan.
Salah satu pembicara dari Universitas Pendidikan, Shaheed Rabbani, mengatakan bahwa mereka menentang para wanita yang memprotes taliban di jalanan. Menurutnya, mereka bukanlah perwakilan wanita Afghanistan.
“Bukan, itu bukan kebebasan. Pemerintahan yang lalu telah menyalahgunakan perempuan. Mereka merekrut perempuan hanya karena kecantikannya”, kata salah satu pembicara menambahkan pada pertemuan tersebut.
“Mereka yang tidak mengenakan jilbab merugikan kita semua”, kata Shabana Omari, seorang mahasiswa universitas, yang mengkritik wanita yang tidak mengenakan jilbab.
“Kami mendukung pemerintah kami (Imarah Islam Afghanistan) dengan segala kekuatan kami”, kata pembicara lain Somaiya.
Hak-hak perempuan di Afghanistan telah menjadi perdebatan global, terutama setelah Taliban mengumumkan pemerintahan sementara mereka tanpa perwakilan perempuan dan kemudian melarang perempuan bermain olahraga apa pun, karena akan memperlihatkan wajah dan tubuh mereka.
Pemerintah baru Taliban menyatakan bahwa mereka akan memberikan semua hak kepada para wanita, yang sah menurut hukum Syariah Islam, yang mencakup Hijab atau Burka sebagai aturan berpakaian. (hanoum/arrahmah.com)