WASHINGTON (Arrahmah.com) – Menteri Keuangan AS Timothy Geithner mengakui bahwa defisit anggaran federal negaranya meroket, namun ia mengatakan prioritas utama Amerika adalah pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.
Namun Geithner menahan diri untuk memberikan rincian tentang apakah defisit anggaran akan membebani pembayar pajak Amerika ataukah tidak, Associated Press melaporkan.
Muncul di “Meet the Press” NBC pada hari Minggu (1/11), Geithner menggarisbawahi bahwa administrasi Presiden Barack Obama dalam menangani defisit yang tinggi ini akan menghindari pembebanan pajak yang tinggi bagi orang-orang pendapatannya kurang dari 250.000 dolar per tahun.
“Sekarang kami fokus pada meluruskan kembali jalur pertumbuhan,” katanya. “Dan kami tidak pada titik itu di mana kami harus memutuskan dengan tepat apa yang akan kami ambil.”
“Banyak kerugian yang disebabkan oleh krisis ini. Ini akan memakan waktu bagi kami untuk keluar dari semua ini. Bisa jadi sedikit naik-turun,” katanya, sambil menambahkan bahwa “Pertumbuhannya bisa jadi tidak merata. Tapi itu hanya sebentar.”
Mengomentari sektor perbankan yang sedang kolaps, Geithner mengatakan bahwa sistem telah mengalami satu situasi yang sangat lebih stabil di bawah rencana penjaminan federal.
AS telah menyaksikan 115 bank gulung tikar tahun ini. Analis memperkirakan akan lebih banyak bank-bank yang harus bangkrut di tahun yang akan datang.
Awal pekan ini, regulator AS memutuskan untuk menyelamatkan sembilan bank gagal, termasuk Los Angeles yang berbasis California National Bank. (althaf/ap/ansr/arrahmah.com)