ISTANBUL (Arrahmah.id)– Dua jaringan makanan cepat saji global, KFC dan Pizza Hut, resmi menghentikan operasionalnya di Turki setelah Yum! Brands memutuskan kontrak waralaba dengan İş Gıda A.Ş. Keputusan ini memicu spekulasi bahwa gelombang boikot terhadap merek-merek yang diduga mendukung “Israel” turut berperan dalam langkah tersebut.
Menurut laporan Restaurant Business Online (8/1), sebanyak 283 gerai KFC dan 254 gerai Pizza Hut di Turki terancam ditutup setelah pemutusan kerja sama ini. Yum! Brands menyatakan bahwa mereka mengakhiri perjanjian waralaba karena kegagalan operator lokal dalam memenuhi standar yang ditetapkan.
Keputusan ini terjadi di tengah maraknya aksi boikot terhadap perusahaan-perusahaan yang dianggap memiliki keterkaitan dengan “Israel”. Sebelumnya, operator KFC dan Pizza Hut di Timur Tengah, Americana Restaurants International, telah melaporkan kerugian besar akibat dampak boikot yang meluas. Menurut laporan Media Indonesia (8/1), Americana bahkan terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap hampir 100 karyawan di wilayah tersebut.
Tekanan dari konsumen Muslim terhadap merek-merek besar dunia tampaknya semakin terasa. Dilansir dari Financial Times, banyak perusahaan Barat mulai mengalami penurunan penjualan signifikan di negara-negara mayoritas Muslim akibat aksi boikot ini. Beberapa analis melihat keputusan Yum! Brands ini sebagai indikasi bahwa tekanan ekonomi dari konsumen Muslim bisa mempengaruhi strategi bisnis global perusahaan multinasional.
Meskipun Yum! Brands belum secara langsung mengakui bahwa hengkangnya KFC dan Pizza Hut dari Turki berkaitan dengan boikot, langkah ini menimbulkan pertanyaan besar: apakah ini awal dari eksodus merek-merek Barat dari negara-negara mayoritas Muslim? Jika tekanan konsumen terus berlanjut, bukan tidak mungkin merek-merek lain akan mengikuti jejak mereka.
(Samirmusa/arrahmah.id)