BLITAR (Arrahmah.id) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Blitar angkat bicara soal arwah korban ledakan di Dusun Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, yang mendatangi mimpi warga sekitar lokasi ledakan, yang tubuhnya dimakamkan tidak utuh.
MUI meminta warga untuk lebih arif dan bijak menyikapi soal kabar tersebut.
“Untuk korban di Sadeng mari kita sama-sama mendoakan, semoga Husnul Khotimah. Kita minta kepada warga untuk lebih bijak dan arif menyikapinya,” jelas Jamil Mashadi Humas MUI Kabupaten Blitar, Kamis (02/03).
Kemenag menjelaskan jika keempat jenazah korban ledakan petasan tersebut sebelum dimakamkan, sudah dilakukan pemulasaran sesuai syariat Islam oleh warga dan keluarga.
Kemenag menjelaskan jika keempat jenazah korban ledakan petasan tersebut sebelum dimakamkan, sudah dilakukan pemulasaran sesuai syariat Islam oleh warga dan keluarga.
“Kewajiban kita sebagai umat muslim terhadap jenazah saudara kita lakukan, sudah memandikan, mengkafani dan menshalatkan kemudian mengkuburkan. Ini fardhu kifayah bila mana sudah ada yang melakukan gugurlah kewajiban semua umat muslim,” imbuhnya.
Jamil tidak menampik jika peristiwa serupan sering terjadi di tengah masyarakat. Terkait dengan arwah korban datang di dalam mimpi warga, ia meminta warga untuk bersama -sama mendoakan agar korban diampuni segala dosanya dan diterima amal ibadahnya.
“Memang kejadian seperti ini kadang-kadang terjadi di tengah kita, ini termasuk hal yang goib, oleh karena itu mari kita sikapi ini arif bahwa kewajiban kita dengan jenazah sudah selesai,” pungkasnya.
(ameera/arranmah.id)