AMSTERDAM (Arrahmah.id) — Bakal calon PM Belanda yang juga politikus sayap kanan, Geert Wilders, mengimbau warga Turki memilih pemimpin baru yang mendukung sekularisme, sebagai bentuk teguran terselubung terhadap Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
“Saya memenangkan pemilihan di Belanda. Dan saya berharap warga Turki yang mendukung sekularisme dan Kemalisme akan memilih pemimpin baru yang dapat memenangkan pemilihan berikutnya,” ujar Wilders, yang meraih kemenangan mengejutkan pada Ahad (22/11/2023), dalam unggahan di platform media sosial X nya, seperti dikutip dari Bloomberg.
Wilders, yang telah lama dikenal karena sikapnya yang mendukung pembatasan imigrasi Muslim ke Belanda dan kritiknya terhadap Erdogan, menginginkan pemimpin Turki yang “menghentikan masuknya lebih banyak orang Arab di Turki, melindungi perempuan Turki, mendukung kelas pekerja, dan menghentikan korupsi.”
Erdogan berhasil mengalahkan partai pro-sekuler Turki pada awal tahun ini, menjadikan pemeritahannya yang telah berlangsung selama 20 tahun memasuki dekade ketiga.
Pemilihan presiden berikutnya di Turki dijadwalkan pada tahun 2028. Sementara itu, Partai Rakyat Republik Turki-partai oposisi utama, telah memilih pemimpin baru menjelang pemilihan lokal pada Maret.
Wilders, yang meraih lebih banyak kursi daripada yang diprediksi oleh survei manapun, saat ini tengah bernegosiasi dengan tiga partai lain untuk membentuk koalisi sayap kanan, maju sebagai perdana menteri berikutnya.
Meskipun kemungkinan keempat partai tersebut mencapai kesepakatan mengenai pengetatan imigrasi, topik seperti bantuan kepada Ukraina, kerja sama dengan Uni Eropa, dan kebijakan iklim mungkin mempersulit pembicaraan.
Namun, seiring berlanjutnya negosiasi koalisi, hasil survei terbaru menunjukkan dukungan yang meningkat untuk partai pengusung Wilders. “Tentu saja saya ingin menjadi Perdana Menteri,” ujar Wilders di platform X pada hari Sabtu. (hanoum/arrahmah.id)