AMSTERDAM (Arrahmah.id) — Anggota parlemen sekaligus Ketua Partai untuk Kebebasan atau PVV Belanda, Geert Wilders mendukung pernyataan juru bicara Partai Bharatiya Janata (BJP) India, Nupur Sharma yang dinilai menghina Nabi Muhammad. Dia menyebut sikap negara-negara Arab dan Islam terhadap Sharma adalah langkah yang sembrono.
“Konyolnya negara-negara Arab dan Islam marah kepada politisi India #NupurSharma @NupurSharmaBJP karena dia mengatakan yang sebenarnya tentang #Nabi Muhammad, yang memang menikahi Aisha ketika dia berusia enam tahun dan menghabiskan pernikahan itu ketika dia berusia sembilan tahun. Mengapa India harus meminta maaf?” kata Wilders dikutip dari cuitannya, kutip India Today (9/6/2022).
Politisi dengan spektrum politik ekstrem kanan itu memang dikenal sebagai penghina agama Islam dan Nabi Muhammad. Dia dikecam oleh pengguna media sosial sampai berurusan dengan hukum atas pernyataannya yang anti-islam. Akun Twitter dia juga beberapa kali ditangguhkan karena melanggar aturan platform mengenai ujaran kebencian.
Setelah cuitan berupa dukungan itu, Wilders mengaku menerima banyak ancaman pembunuhan dari Muslim yang ingin membunuhnya. Dia sekali lagi menegaskan, bahwa perkataan dia soal Nabi Muhammad benar adanya.
“Pesan saya kepada mereka adalah pergi lah ke neraka. Anda tidak memiliki moral. Kami berdiri untuk kebenaran. Kami berdiri untuk kebebasan,” kata Wilders dalam unggahan Twitter (8 /6).
Nupur Sharma, juru bicara BJP, yang merupakan partai penguasa di India diyakini telah mengatakan dianggap menghina Nabi Muhammad dalam debat TV tentang perselisihan Masjid Gyanvapi yang merupakan topik hangat.
Sharma di akun Twitter resminya mengaku mengatakan itu setelah lawan debatnya, yang merupakan seorang Muslim, mengejek agama Hindu dengan menyebut ‘Shivling’ atau representasi abstrak Dewa Hindu, yang diklaim telah ditemukan di dalam kompleks masjid sebagai air mancur.
Seperti diwartakan Hindustan Times, sebagian besar laporan merujuk pada “penghinaan” kepada Nabi Muhammad dan istrinya. Beberapa laporan merujuk pada eskalasi “kebencian terhadap Islam” dan membandingkan masalah ini dengan Islamofobia di Barat.
Masalah penghinaan ini pertama kali dilaporkan oleh sebuah situs web di Kuwait dan kemudian diangkat oleh badan berita Arab lainnya. Sejumlah laporan itu memicu kemarahan netizen jazirah Arab di media sosial.
Kini BJP telah menangguhkan Nupur Sharma dan memecat Jindal atas komentarnya yang dianggap menghina Nabi Muhammad.
Melalui Sekretaris Jenderal Partai Arun Singh dalam sebuah pernyataan pada Ahad, 5 Juni 2022, BJP menyatakan sangat menentang ideologi apa pun yang menghina atau merendahkan sekte atau agama apa pun.
BJP juga menyatakan, sangat menghormati semua agama dan mengecam keras penghinaan terhadap identitas agama mana pun.
Menanggapi penangguhannya itu, Sharma yang sudah mengklarifikasi soal penghinaan Nabi Muhammad di Twitter menegaskan, bahwa dia tidak pernah ada niat untuk menyakiti perasaan agama siapa pun.
“Jika kata-kata saya telah menyebabkan ketidaknyamanan atau menyakiti perasaan keagamaan siapa pun, saya dengan ini menarik pernyataan saya tanpa syarat,” katanya, seperti dilansir Reuters (6/6).
Pernyataan Nupur Sharma memang telah menuai protes dari kelompok Muslim. Tidak hanya di dalam negeri, komentar dia juga memicu kecaman dari beberapa negara Muslim, termasuk Arab Saudi, Qatar, dan Kuwait, dan Pakistan. (hanoum/arrahmah.id)