WASHINGTON (Arrahmah.com) – Gedung Putih menolak klaim yang dilontarkan oleh mantan presiden AS Jimmy Carter bahwa sebagian besar kelompok oposisi yang melawan Barack Obama didasarkan pada unsur rasisme.
Juru bicara Gedung Putih, Robert Gibs, mengatakan bahwa berbagai macam kritik serta perlawanan politik lainnya terhadap Obama didasarkan pada warna kulitnya.
“Kami memahami bahwa orang memiliki perbedaan pendapat dengan beberapa keputusan yang kami buat dan beberapa tindakan luar biasa yang harus dilakukan oleh pemerintah ini,” tambah Gibbs.
Carter said on Wednesday that he believed much of the anger against President Obama’s health reforms and spending plans was based on racism. Carter berkata pada hari Rabu (16/9) bahwa ia percaya banyak pro-kontra seputar reformasi serta anggaran pengeluaran dalam bidang kesehatan Obama didasarkan pada rasisme.
“Saya kira begitu besarnya sikap kontra terhadap Obama didasarkan pada kenyataan bahwa ia adalah seorang pria kulit hitam, bahwa dia Afro-Amerika,” ujar Carter.
Dia menambahkan, “Sejak dahulu masih sangat kental anggapan bagi kebanyakan rakyat negeri ini bahwa Afro-Amerika tidak boleh presiden.”
Pada hari Selasa (15/9), anggota parlemen kubu Republik dalam Dewan Perwakilan Rakyat AS, Joe Wilson, dipanggil karena berteriak, “Anda bohong!” pada Obama ketika berpidato Rabu lalu, dan ditindak dengan tuduhan pelanggaran kesopanan.
Wilson mengatakan, permintaan maaf pribadinya kepada Obama seharusnya sudah cukup untuk menyelesaikan masalah ini, dan mengatakan masalahnya sudah berakhir. (althaf/prtv/arrahmah.com)