WASHINGTON (Arrahmah.com) – Gedung Putih mengatakan pada Selasa (7/12/2021) bahwa pihaknya sangat menentang resolusi Senat yang akan melarang penjualan 280 rudal udara-ke-udara jarak menengah yang diusulkan ke Arab Saudi.
“[Resolusi Senat] akan merusak komitmen presiden untuk membantu pertahanan mitra kami pada saat meningkatnya serangan rudal dan pesawat tak berawak terhadap warga sipil di Arab Saudi,” kata Kantor Manajemen Anggaran Gedung Putih dalam sebuah pernyataan, lansir Al Arabiya.
Departemen Luar Negeri telah menyetujui pada bulan November kesepakatan $650 juta untuk menjual 280 Rudal Udara-ke-Udara Jarak Menengah Lanjutan dan 596 Rel Peluncur Rudal ke Arab Saudi.
Sejak Januari, kelompok teroris Syiah Houtsi Yaman telah meluncurkan puluhan serangan udara lintas perbatasan ke Arab Saudi. Milisi yang didukung Iran menargetkan daerah sipil dan fasilitas energi di Kerajaan dengan drone bermuatan bahan peledak dan rudal balistik.
Pemerintahan Presiden Joe Biden telah berulang kali menekankan bahwa mereka akan mendukung Arab Saudi dalam mempertahankan diri dari serangan Houtsi Yaman.
Senator Republik Rand Paul, Senator Demokrat Bernie Sanders, dan Senator Republik Mike Lee memperkenalkan resolusi bersama untuk memblokir penjualan senjata AS ke Arab Saudi, menuduh Kerajaan melembagakan “blokade udara dan laut” di Yaman.
“Sebuah pesan perlu dikirim ke Arab Saudi bahwa kami tidak menyetujui perang mereka dengan Yaman. Dengan berpartisipasi dalam penjualan ini, kami tidak hanya akan menghargai perilaku tercela, tetapi juga memperburuk krisis kemanusiaan di Yaman,” kata Paul.
Dia menambahkan: “Saya mendesak Kongres dan Administrasi Biden untuk mempertimbangkan kemungkinan konsekuensi dari penjualan ini yang dapat mempercepat perlombaan senjata di Timur Tengah dan membahayakan keamanan teknologi militer kita.” (haninmazaya/arrahmah.com)