WASHINGTON (Arrahmah.com) – Gedung Putih mengakui pada Minggu (26/12/2010) bahwa pihaknya tidak dapat menutup fasilitas penahanan di Teluk Guantanamo dalam waktu dekat, AFP melaporkan.
Hampir setahun telah berlalu sejak Presiden AS Barack Obama menjanjikan batas waktu penutupan kamp, namun juru bicaranya mengklaim bahwa rintangan hukum dan legislatif yang menghambat terealisasi dari janji tersebut dalam waktu dekat.
“Penjara ini tentu tidak akan ditutup pada bulan depan,” Robert Gibbs mengatakan kepada CNN.
Obama memandang Guantanamo, yang terkenal dengan berbagai macam penyiksaan kejinya, sebagai simbol utama perang era Bush terhadap terorisme yang pada kenyataannya beralih fungsi sebagai sarana perekrutan al Qaeda.
Namun upaya untuk menutup kamp penjara di ujung selatan Kuba ini harus menghadapi penolakan keras dari sekutu-sekutu AS terkait dengan pemindahan sejumlah tahanan ‘beresiko tinggi’ ke sejumlah negara.
Hanya tiga dari 174 tahanan tersisa yang telah resmi diadili dan dinyatakan bersalah. Puluhan tahanan lainnya telah ‘dibersihkan’ tetapi tidak ada satu pun sekutu asing yang mau menerima mereka dan ada penentangan keras di pihak Amerika untuk mengizinkan para tahanan yang telah bebas ini untuk hidup di negaranya.
“Beberapa tahanan rencananya akan diadili di pengadilan federal, seperti yang kita lakukan di masa lalu. Sejumlah tahanan lainnya akan diadili di komisi militer, dan kemungkinan akan menghabiskan sisa hidup mereka di sebuah penjara keamanan maksimum yang ada, termasuk para tersangka teroris yang pernah melarikan diri,” katanya. (althaf/arrahmah.com)