BANGKOK (Arrahmah.id) — Perdana Menteri (PM) Thailand Paetongtarn Shinawatra menetapkan ibu kota Bangkok sebagai “zona darurat” menyusul guncangan gempa dahsyat yang berpusat di Myanmar dan turut dirasakan di negara tersebut. Warga diimbau menghindari gedung bertingkat dan tidak menggunakan lift untuk sementara waktu.
“Perdana Menteri dengan segera menginstruksikan Kementerian Dalam Negeri untuk menetapkan Bangkok sebagai zona darurat, dan memberikan pemberitahuan kepada provinsi-provinsi di seluruh negeri untuk menangani situasi tersebut sebagai keadaan darurat nasional, yang memungkinkan bantuan publik segera jika diperlukan,” demikian pernyataan kantor PM Thailand, seperti dilansir CNN (28/3/2025).
Paetongtarn langsung menghentikan kunjungan resminya ke Phuket untuk menggelar “rapat mendesak” setelah guncangan gempa dirasakan di Thailand pada Jumat (28/3) siang. Guncangan itu berasal dari gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,7 yang berpusat di dekat Sagaing, Myanmar.
“Perdana Menteri segera kembali ke Bangkok dan mendesak masyarakat untuk menghindari gedung-gedung bertingkat, hanya menggunakan tangga, dan tetap tenang,” sebut pernyataan kantor PM Thailand tersebut.
“Semua lembaga pemerintah telah diberi pengarahan, dan sekolah-sekolah telah diinstruksikan untuk memulangkan anak-anak lebih awal,” imbuh pernyataan itu.
Pemerintah Thailand memperingatkan lebih banyak gempa susulan dapat terjadi selama 24 jam ke depan.
Laporan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) sebelumnya menyebut pusat gempa berada di area berjarak 16 kilometer sebelah barat laut kota Sagaing, Myanmar. Pusat gempa disebut ada di kedalaman 10 kilometer dari permukaan Bumi.
Gempa susulan dengan kekuatan mencapai Magnitudo 6,4 dilaporkan mengguncang area yang sama di Myanmar sekitar beberapa menit setelah gempa pertama.
Guncangan gempa Myanmar itu turut dirasakan kuat di wilayah Thailand bagian utara dan ibu kota Bangkok, dengan warga dilaporkan panik berlarian ke luar gedung saat guncangan terasa. Sebuah gedung 30 lantai yang sedang dibangun di area Chatuchak runtuh menjadi puing, dengan 43 pekerja terjebak di dalamnya.
Guncangan gempa juga turut dirasakan di Provinsi Yunnan, China bagian barat daya. (hanoum/arrahmah.id)