KAIRO (Arrahmah.id) – Sedikitnya sembilan orang tewas pada Senin (17/7/2023) ketika sebuah bangunan tempat tinggal berlantai lima di ibu kota Mesir runtuh, kata Direktorat Keamanan Kairo. Para petugas penyelamat terus mencari korban yang masih hidup di reruntuhan.
Peristiwa itu terjadi di daerah Makkawi di lingkungan Hadayek El-Kobba, sebelah utara pusat kota Kairo, sebuah daerah perumahan informal yang padat.
Warga terbangun pada Senin karena mendengar suara teriakan dari orang-orang yang lewat setelah runtuhnya bangunan tersebut. Petugas Perlindungan Sipil dan polisi dikirim ke lokasi, bersama dengan kru ambulans dan peralatan untuk membantu mencari dan menyingkirkan reruntuhan, lansir Arab News.
Mengutip inspeksi awal di lokasi, perwakilan dari pemerintah Kairo mengatakan bahwa pekerjaan perluasan ilegal yang dilakukan di lantai pertama gedung, tanpa izin, telah berkontribusi terhadap tragedi tersebut. Dinding internal yang menahan beban dilaporkan telah dihancurkan, yang mengakibatkan keruntuhan.
Gubernur Kairo, Khaled Abdel Aal, mengatakan bahwa sebuah komite teknik telah dibentuk untuk menyelidiki insiden tersebut. Bangunan-bangunan yang berdekatan dievakuasi, dan pasokan gas dan listrik ke bangunan-bangunan tersebut diputus sebagai tindakan pencegahan hingga operasi pencarian dan penyelamatan selesai dan reruntuhannya dibersihkan. Jaksa Penuntut Umum mengambil pernyataan dari para saksi mata.
Menteri Solidaritas Sosial Nivine El-Kabbag, berkoordinasi dengan gubernur, mengesahkan pembayaran 60.000 pound Mesir ($ 1.940) kepada keluarga korban yang terbunuh dalam keruntuhan tersebut, bersama dengan bantuan mendesak untuk para korban yang terluka.
Menteri Pembangunan Daerah Hisham Amna mengatakan bahwa ia memantau respon yang dilakukan oleh provinsi, berkoordinasi dengan badan-badan eksekutif, fasilitas dan layanan ambulans, serta upaya untuk membersihkan puing-puing dan mencari para penyintas.
Insiden ini terjadi hanya sehari setelah seorang bayi berusia 10 bulan dan seorang pria berusia 38 tahun meninggal dan 13 orang terluka ketika sebuah bangunan delapan lantai runtuh di kota Rashid (juga dikenal sebagai Rosetta) di provinsi Beheira, Mesir utara.
Pada Juni, sedikitnya tiga orang tewas ketika sebuah gedung apartemen 14 lantai runtuh di kota pesisir utara Alexandria, dan tiga orang yang sedang berjalan kaki terluka ketika dua balkon runtuh di sebuah bangunan tua di Alexandria timur.
Pada Februari, dua orang tewas dan 25 lainnya terluka ketika ledakan tabung gas menghancurkan dua rumah. Dan pada Juni 2022, setidaknya enam orang tewas ketika sebuah gedung berlantai lima runtuh di Kairo, menyebabkan runtuhnya sebagian bangunan di sekitarnya. (haninmazaya/arrahmah.id)