GAZA (Arrahmah.com) – Jalur Gaza tidak lagi memiliki alat uji coronavirus, ujar pejabat kesehatan Palestina pada Rabu (8/4/2020), di tengah kekhawatiran akan adanya bencana jika penyakit itu menyebar di wilayah yang telah diblokade dan padat.
“Pengujian di laboratorium pusat kami telah berhenti, setelah alat uji coronavirus benar-benar habis,” kata juru bicara kementerian kesehatan Gaza Ashraf Al-Qidra. Kementerian dijalankan oleh penguasa Islam di wilayah itu, Hamas.
Jalur pantai yang telah rapuh, selama bertahun-tahun berada di bawah blokade oleh “Israel”, yang menurut klaim mereka diperlukan untuk menghentikan senjata dan uang mencapai Hamas, lansir Al Arabiya.
Gaza telah melaporkan 13 kasus infeksi coronavirus, yang semuanya berada di fasilitas karantina. Tetapi para pejabat telah menyuarakan keprihatinan bahwa kekurangan peralatan penting dan pasokan medis dapat memicu penyebaran cepat di antara dua juta orang di sana.
Dalam sebuah briefing, Qidra mengatakan lusinan sampel sedang menunggu pengujian, dan sebagai hasilnya, ratusan orang harus tetap berada di fasilitas karantina.
Dia mengimbau kepada organisasi internasional untuk membantu memberikan Gaza alat uji serta 100 ventilator dan 140 tempat tidur untuk unit perawatan intensif.
Hamas telah menutup sekolah, Masjid dan ruang pernikahan dan melarang pertemuan besar di jalan untuk menghentikan penyebaran penularan, tetapi belum bergerak untuk memberlakukan kuncian pada 2 juta penduduk Gaza. (haninmazaya/arrahmah.com)