GAZA (Arrahmah.com) – Jalur Gaza beberapa hari ini sedang menghadapi kekurangan bahan bakar karena bank-bank di Gaza ditutup dan tidak mentransfer uang yang dibutuhkan untuk Komite Minyak di Ramallah.
Penutupan Bank Gaza dan krisis gaji yang terus berlangsung sejak bentrokan yang meletus sepekan lalu antara mantan pegawai pemerintah Ramallah dan mantan pegawai pemerintah Gaza yang berkumpul di bank untuk memprotes gaji yang tidak dibayar oleh pemerintah konsensus yang baru diangkat.
Mahmud Abu Ajami, seorang pekerja di al-Remal Petrol Station, mengatakan: “Kami belum mendapatkan bensin atau solar. Kami menyediakan solar dan bensin untuk warga Gaza dari cadangan kecil kami,.”
Ia menambahkan, “krisis ini menghambat kita untuk membuka stasiun dan mendistribusikan bahan bakar kepada warga.”
Kepala asosiasi distributor minyak, Muhammad Shawa, memperingatkan akan krisis bahan bakar yang serius di Gaza jika bank tetap ditutup.
“Karena adanya penutupan bank, kita tidak bisa mentransfer uang ke Komisi di Ramallah, oleh karena itu, mereka belum mengirimkan bensin,” kata Shawa.
Shawa menambahkan bahwa warga Gaza tidak hanya mengalami krisis bahan bakar sebagai akibat penutupan bank-bank, tetapi juga mereka menderita kekurangan produk.
(ameera/arrahmah.com)