GAZA (Arrahmah.com) – Otoritas Energi Gaza mengumumkan pada hari Kamis (9/2/2012) bahwa jika bahan bakar tidak dapat memasuki Jalur Gaza dalam waktu 72 JAM, Gaza mungkin akan berada dalam gelap karena krisis listrik yang parah.
“Dalam waktu kurang dari 72 jam jika kita tidak menerima bahan bakar, Gaza akan jatuh ke dalam ‘kegelapan’ dan ketidakstabilan dalam semua aspek kehidupan”, kata Kanan Obeid, presiden Otoritas Energi.
Otoritas Hamas telah meminta negara-negara Arab dan negara kaum Muslimin lainnya untuk melakukan intervensi untuk mencegah krisis.
Situasi semakin tidak stabil di Sinai, di mana banyak bahan bakar Gaza berasal, diduga menyebabkan kekurangan. Pada hari Kamis, 17 petugas keamanan Mesir diculik di tengah bentrokan.
Pada tahun 2007, penutupan Israel dan Mesir terhadap Gaza menyebabkan sangat terbatasnya pasokan bahan bakar. Bahan Bakar awalnya diselundupkan melalui terowongan dari Mesir, kemudian digunakan di pembangkit listrik setelah seorang insinyur lokal mengembangkan proses penyulingan. Insinyur itu kemudian diculik oleh agen intelijen Israel dalam perjalanannya ke Ukraina.
Sektor energi Gaza dilumpuhkan oleh larangan mengimpor bahan untuk pelaksanaan konstruksi lokal, mennyebabkan pembangkit listrik tidak dapat berfungsi. Dan kemudian mengalami rusak parah akibat serangan zionis Israel pada tahun 2008. (siraaj/arrahmah.com)