GAZA (Arrahmah.com) – Jalur Gaza kembali dalam kondisi gawat darurat akibat serangan-serangan pasukan penjajah “Israel” (baca: Yahudi) yang telah berlangsung hingga 4 hari ini. Kondisi semakin diperparah dengan krisis yang dialami oleh sektor medis Gaza, salah satu sektor yang paling penting saat ini di Gaza.
Juru bicara kementerian kesehatan Gaza, Dr. Ashraf Al-Qudra, mengatakan kepada Al-Akhbar bahwa rumah sakit-rumah sakti Gaza mengalami keadaan yang paling sulit saat ini, mewanti-wanti bahwa ketersediaan obat-obatan dan pasokan medis hampir tidak mencukupi untuk dua hari mendatang, lapor Al-Akhbar English pada Kamis (10/7/2014). Al-Qudra juga mengingatkan bahwa rumah sakit di Gaza telah kehabisan lebih dari 55 persen pasokan medisnya di semua tingkatan karena banyak korban mengalami luka parah. Oleh karna itu bantuan cepat sangat dibutuhkan dan Al-Qudra menyeru kepada negara-negara Arab dan organisasi internasional untuk menyelamatkan warga Gaza dari bencana ini dan berusaha untuk menghentikan serangan-serangan biadab “Israel.”
Di dalam rumah sakit, terlihat jelas para korban luka menderita luka ringan hingga kritis. Berdasarkan pengamatan Al-Akhbar dan foto-foto korban yang dipublikasikan oleh awak media, nampak bahwa sebagian besar korban tewas (syahid in syaa Allah) tiba di rumah sakit dalam kondisi tubuh yang telah tercabik-cabik, kehilangan anggota tubuh, adalah kondisi yang umumnya terjadi akibat serangan bom “Israel” selain luka bakar yang parah.
Empat puluh persen dari korban adalah anak-anak tak berdosa, kata Dr. Marwan Rashid kepada Al-Akhbar.
“..sebagian besar anak-anak yang terluka perlu sangat serius diperhatikan mengingat tubuh mereka tidak dapat menahan cedera. Selain itu, kekurangan obat-obatan untuk anak-anak dapat memperburuk dampak luka karena tidak mungkin untuk menggunakan obat-obatan khusus orang dewasa yang mungkin bisa menyebabkan mereka mengalami komplikasi serius.”
Rachid lebih lanjut mengatakan: “Saat ini, staf medis sedang berusaha untuk beradaptasi dengan sejumlah kecil obat-obatan. Dosis yang rendah mungkin tidak dapat mencukupi untuk setiap pasien tetapi kami tidak bisa memberikan pengobatan untuk setiap kasus. Itulah mengapa kami memprioritaskan korban luka berdasarkan skala yang paling kritis hingga paling tidak kritis.”
Kekurangan obat-obatan di Gaza tidak lepas dari serangan penjajah “Israel”. Karena tidak merasa puas dengan menyerang warga Muslim Palestina di rumah-rumah mereka, “Israel” juga menjatuhkan bom-bom di dekat rumah sakit-rumah sakit Palestina, terutama di lokasi yang terletak di dekat dengan perbatasan, termasuk rumah sait di Beit Hanoun dan Rafah dan Khan Younis.
Pada Selasa, pesawat-pesawat “Israel” menjatuhkan bom-bom di sekitar rumah sakit Eropa di Gaza di Khan Younis.
Menurut pernyataan kementerian kesehatan Gaza, salah satu bangunan rumah sakit yang menjadi sasaran serangan menyebabkan retaknya gedung dan melukai seorang paramedis dan seorang perawat.
Faktor lainnya yang membuat situasi semakin sulit bagi rumah sakit-rumah sakit Gaza adalah kekurangan pasokan medis di rumah sakit di pusat kota Gaza. Pasokan medis, tidak peduli betapapun minimnya, tidak akan sampai dengan cepat karena kesulitan pergerakan ambulans di daerah-daerah tersebut. Terlebih lagi, telah tercatat dalam sejarah bahwa “Israel” sering menargetkan ambulans-ambulans dan para staf medis sebagaimana yang mereka lakukan di Gaza pada tahun 2008 hingga 2012.
Pada hari kedua sejak serangan kembali dimulai pada Selasa, sebuah pesawat “Israel” menyerang ambulans milik Palang Merah Palestina yang hendak memindahkan para korban dari kota Gaza, akibatnya melukai seorang petugas ambulans di bahu dan perutnya.
Sementara pada Rabu malam, markas Palang Merah Palestina di kota Jabaliya dibom oleh tentara “Israel” dan tiga petugas medis mengalami luka-luka. Seorang petugas ambulans, Maamoun Atallah, mengatakan bahwa bagian utara daerah tersebut di mana ia bekerja paling sering menjadi sasaran serangan bom. Atallah mengatakan kepada Al-Akhbar: “Sering kali, pesawat-pesawat itu tidak menembakkan roket peringatan sebagaimana yang mereka lakukan pada rumah-rumah, itulah mengapa mereka menargetkan paramedis secara langsung dan dengan sengaja melukai mereka.”
(siraaj/arrahmah.com)