KABUL (Arrahmah.com) – Menteri Pertahanan AS, Robert Gates, menyatakan bahwa keputusan untuk mengubah strategi perang di Afghanistan terlalu prematur. Pernyataan ini diungkapkan dalam kunjungannya ke Afghan pada Sabtu (4/6/2011).
Gates pun mendesak pemerintahan Karzai untuk meningkatkan berbagai usaha dalam rangka memastikan agar Afghanistan benar-benar siap untuk mengambil alih kontrol keamanan dari pasukan asing yang akan dimulai beberapa minggu yang akan datang.
Sambil meyakinkan bahwa komunitas internasional tidak akan keluar dari Afghanistan secara tergesa-gesa pasca penarikan penuh pasukan tempur tahun 2014, Gates pun berdalih bahwa pihaknya tidak memiliki kepentingan yang abadi di negara tersebut.
Komentar Gates ini datang beberapa jam setelah ia mendarat di Kabul untuk kunjungan yang akan berfokus pada pertemuan dengan beberapa dari sekitar 90.000 pasukan AS di Afghanistan setelah bertahun-tahun empat setengah tahun memimpin Pentagon. Pertemuan ini pun disinyalir merupakan pertemuan terakhir Gates sebagai pejabat penting AS.
Perjalanan juga dilakukan saat kebijakan perang AS semakin tidak populer di Afghanistan.
Amerika Serikat akan memulai penarikan pasukan pada bulan Juli tapi Gedung Putih masih memperdebatkan skala dan kecepatan penarikan pasukannya.
Tekanan untuk penarikan lebih cepat telah semakin meningkat sejak US Navy SEAL dikabarkan menewaskan pemimpin Al-Qaeda Syaikh Usamah bin Laden di Pakistan bulan lalu.
Berbicara pada sebuah konferensi pers bersama Karzai, Gates mengatakan kepada wartawan bahwa dia mendukung strategi perang yang ada sebelum dilakukannya penilaian dan evaluasi pada akhir tahun.
“Membuat perubahan sebelum waktunya, terlalu prematur,” tambahnya.
Dia juga menyesalkan pada terus bertambahnya korban sipil akibat ulah pasukannya di negara itu.
“Kami berkabung dan sangat menyesal.”
Karzai minggu ini menerbitkan beberapa komentarnya kontroversial yang membuat geram sejumlah pihak internasional. Salah satu komentarnya berbunyi, “Serangan internasional terhadap bangunan milik warga asli Afghanistan merupakan suatu hal yang dilarang” dan “NATO memiliki kecenderungan menjadi pasukan penjajah.”
Gates mengatakan kepada wartawan dalam perjalanan ke ibukota Afghanistan bahwa jumlah uang Amerika Serikat yang mengucur untuk membiayai perang di Afghanistan sekitar 120 miliar dolar per tahun. Menurut Gates, pertimbangan inilah yang seharusnya tidak menyebabkan pasukan internasional terlalu buru-buru untuk melakukan penarikan. (althaf/arrahmah.com)