WASHINGTON (Arrahmah.com) – Menteri pertahanan AS, Robert Gates, pada Selasa (9/11/2010) mengklaim bahwa jantung Al Qaeda ada di perbatasan Pakistan-Afghanistan, bahkan saat jaringan tersebut menyebarkan pengaruhnya ke Semenanjung Arab dan Afrika Utara.
Sementara para pemimpin Al Qaeda termasuk Usamah bin Laden, kata Gates, mengoperasikan organisasinya dari luar area perbatasan.
“Mereka menyediakan panduan, mereka menyusun prioritas, mereka menyediakan legitimasi bagi kelompok yang berafiliasi dengan Al Qaeda yang sedang berkembang di tempat lainnya, termasuk Semenanjung Arab, di Yaman khususnya, dan utara Afrika, di wilayah Maghrib,” kata Gates pada wartawan.
“Saya ingin mengatakan bahwa jantung Al Qaeda masih tertinggal… di area perbatasan Afghanistan dan Pakistan,” lanjutnya saat melakukan lawatan ke Kuala Lumpur.
Bersamaan dengan terus menjalarnya tangan-tangan Al Qaeda, Amerika Serikat mengklaim akan mampu mengatasi ancaman tersebut dengan bantuan dari para sekutu yang sama-sama melihat bahaya jaringan teror ini, ujar Gates.
Pemerintah AS berharap banyak pada sekutu kuatnya, termasuk Perancis dan negara mayoritas muslim terbesar Malaysia, untuk menindak ‘Islam militan’, lanjutnya.
“Kami tidak berjuang sendiri. Kami memiliki kawan-kawan yang kuat yang juga memiliki kepentingan sendiri dalam berurusan dengan ancaman ekstrimisme dan terorisme ini,” kata Gates.
“Sehingga saya yakin bahwa kami akan memiliki sumber daya dan kapabilitas untuk terus berurusan dengan hal ini.”
Sejumlah pejabat intelejen dan analis Barat mengatakan ancaman yang diperlihatkan oleh Al Qaeda Yaman semakin mantap sementara AS tengah disibukkan dengan operasi militernya melawan jaringan ‘teror’ di Pakistan, tempat CIA terus menerus mengarahkan rudal-rudal dari pesawat tanpa awaknya.
Administrasi presiden Barack Obama saat ini tengah menyusun asistensi militer bagi Yaman untuk menghadang Al Qaeda serta meningkatkan intensitas penggunaan drone di negeri tersebut.
Pada Senin (8/11), pejabat AS memperluas pelarangan pesawat kargo yang terbang dari Yaman pasca ditemukannya sebuah paket bom yang sempat mengguncang keamanan global.
Gates memuji usaha Perancis dalam menangani sindikat Al Qaeda di Afrika Utara, yang dikenal dengan Al Qaeda Wilayah Islam Maghrib (AQIM), dan juga usaha Malaysia dalam menangani kasus serupa.
Gates berbicara setelah bertemu dengan menteri pertahanan Malaysia Ahmad Zahid Hamidi dalam kunjungan satu harinya ke Kuala Lumpur untuk mempererat hubungan militer kedua negara.
“Kami mendiskusikan bangunan kerja sama kami dalam bingkai kontraterorisme dan kontra proliferasi serta keamanan wilayah maritim,” tutur Gates di hadapan para wartawana.
Gates yang terbang ke Malaysia setelah melakukan pembicaraan keamanan di Australia, mengatakan pada hari Minggu bahwa AS ingin memperluas kehadiran militernya di wilayah Pasifik di tengah-tengah kekhawatiran yang tinggi pada Cina. (althaf/arrahmah.com)