GHAUTAH (Arrahmah.com) – Sedikitnya 30 orang telah dirawat di Ghautah Timur setelah menderita gejala yang konsisten dengan paparan gas klorin, ujar kelompok Pertahanan Sipil.
Serangan klorin kedelapan di Ghautah Timur dalam dua bulan telah menargetkan kota Hammuriyeh yang mengalami pemboman berat bersama dengan kota Douma dan kota-kota di dekatnya, menyebabkan setidaknya 89 orang terbunuh, lansir Zaman Alwasl pada Selasa (6/3/2018).
Pada 27 Februari, serangan gas klorin oleh rezim Asad membunuh seorang anak di daerah Al-Shafouniya, sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Pemerintah Interim menyatakan.
“Sedikitnya 18 korban dirawat dengan sesi oksigen nebulizing,” tambahnya.
Pemboman rezim Asad di daerah Ghautah Timur membunuh setidaknya 45 warga sipil pada Senin (5/3), ujar Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), kelompok pemantau yang berbasis di Inggris.
SOHR menambahkan bahwa setidaknya 19 orang terjatuh di kota Hammuriyeh, di mana pesawat rezim menggunakan bom barel dalam serangannya.
Jumlah korban tewas telah mencapai 800 orang sejak rezim Asad meningkatkan serangan di Ghautah Timur dimulai pada 18 Februari lalu. Sebanyak 5.640 orang lainnya terluka. (haninmazaya/arrahmah.com)