SURIAH (Arrahmah.com) – Segarang-garangnya citra yang digambarkan musuh Islam terhadap para Mujahidin, nampaknya tak mampu menghapus kesan kasih sayang yang membekas di benak rakyat Suriah, sebagaimana dipublikasikan akun Twitter resmi Harakah Syam Al-Islam @sowaralsham, Selasa (14/10/2014).
Sementara, Departemen Keuangan AS belum lama ini memasukkan kelompok jihad Harakah Syam Al-Islam -salah satu unsur dalam Jabhah Anshar Ad-Dien- ke dalam daftar kelompok teroris.
Bagi penduduk Muslim Suriah sendiri, Harakah Syam Al-Islam adalah saudara dan penolong mereka. Harakah Syam Al-Islam selama ini aktif melakukan operasi jihad melawan rezim nushairiyah Suriah dan milisi-milisi syiah bayarannya. Selain itu, Harakah Syam Al-Islam juga giat dalam kegiatan dakwah, pendidikan dan kemanusiaan di tengah masyarakat Muslim Suriah.
Harakah Syam Al-Islam pada hari selasa (14/10/2014) merilis video pendek yang merekam kegiatan belajar mengajar pada salah satu pondok pesantren yang mereka dirikan untuk rakyat Suriah. Pondok pesantren tersebut menyelenggarakan pendidikan Islam secara gratis bagi anak-anak dan remaja Muslim Suriah.
Jika kita perhatikan, secara darurat, kelas tersebut dibagi menjadi tiga tingkat pembelajar. Hal tersebut disebabkan keterbatasan jumlah pengajar, ruang, alat tulis, buku rujukan, mushaf Qur’an, dan ruang kelas. Entah dari mana mereka mengumpulkan sarana belajar yang seadanya itu. Namun alhamdulillah, semua itu tak menyurutkan para siswa dan guru untuk belajar-mengajar.
Rupanya perbedaan usia tak membuat para siswanya saling minder atau malu mengikuti pelajaran. Semua nampak antusias. Bahkan, mungkin bully-membully tak sempat dipikirkan siswa-siswa itu. Semburat mata dan senyum mereka mengisyaratkan bahwa kesempatan belajar adalah barang langka. Tak mau lah mereka melewatkan peluang emas beroleh ilmu itu. Baarakallah.
Maka, tanpa dibuat-buat agar nampak seperti dakwah “rahmah lingkungan”, tanpa prosesi selfie, tanpa ada formalitas upacara pembukaan dan peresmian pesantren, tanpa publikasi media sebelum ini, Allah telah sibghah-kan setetes kasih sayang-Nya di dalam gerak para Mujahidin Harakah Syam Al-Islam dalam memfasilitasi kewajiban tholabul ‘ilmi rakyat Suriah. Maka potret keindahan Islam yang bagaimana lagi yang hendak ditepis media mainstream? Sementara Islam itu sudah indah dari semenjak penciptaannya oleh Allah subhanahu wata’ala.
Inilah salah satu contoh bahwa keberadan Mujahidin tak selalunya dipotret memanggul senjata. Di tengah mencekamnya perang yang berkecamuk, mereka hadir sebagai oase ilmu yang menyejukkan penatnya akal rakyat Suriah, dengan menyodorkan kurikulum yang sesuai Sunnah dan Manhaj Salaf. Dengan demikian, Muslimin Indonesia, mari berkaca kepada mereka, mari jadikan pendidikan di Indonesia sebagai oase penyejuk akal masyarakatnya. Pun agar pendidikan negeri kita berkah, barangkali tak salah rupanya jika kepada mereka kita bersedekah. Bismillah. (adibahasan/arrahmah.com)