WASHINGTON (Arrahmah.com) – Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS), PJ Crowley, mengundurkan diri dari jabatannya, Minggu (13/3/2011).
Keputusan ini diambil setelah Crowley melontarkan pernyataan bahwa seorang serdadu AS pembocor rahasia pemerintah, yang dimuat laman WikiLeaks, telah mendapat perlakuan yang “konyol” dan “tidak produktif.”
“Berdasarkan pernyataan yang pernah saya lontarkan, dan untuk saya bertanggungjawab sepenuhnya, maka saya mengajukan pengunduran diri [kepada Menlu Hillary Clinton],” kata Crowley seperti yang dikutip kantor berita Associated Press. Clinton pun “menyesali” pengunduran diri Crowley itu.
Pensiunan perwira Angkata Udara (AU) sempat mengeluarkan pernyataan yang kontroversial saat tampil dalam suatu forum diskusi beberapa waktu lalu di kampus Massachusetts Institute of Technology.
Menurut stasiun berita BBC, Crowley saat itu ditanya mengenai isu WikiLeaks, laman yang memuat bocoran rahasia diplomatik dan dokumen pertahanan pemerintah AS sehingga menimbulkan kehebohan di penjuru dunia.
Dalam tanggapannya, Crowley mengaku tidak habis pikir bila pihak berwenang AS sampai memberi perlakuan yang tidak pantas kepada prajurit bernama Bradley Manning, yang membocorkan dokumen-dokumen rahasia ke WikiLeaks.
Manning merupakan seorang tentara yang bertugas di Irak. Namun, dia memiliki akses ke suatu program khusus bernama SIPRNet, yang digunakan pemerintah AS untuk mengirim informasi rahasia. Akses itulah yang dia gunakan untuk mendapatkan sekaligus membocorkan informasi pemerintah AS hingga dia akhirnya tertangkap.
Manning sejak tahun lalu dikirim ke penjara militer dengan penjagaan maksimum. Prajurit berusia 23 tahun itu menghadapi 34 tuduhan terkait dengan aksinya yang membocorkan 720.000 dokumen diplomatik dan militer yang berkatagori rahasia.
Selama dipenjara, Manning setiap hari harus masuk ke sel isolasi selama satu jam. Dia pun rutin ditelanjangi setiap malam dan harus memakai jaket anti bunuh diri setiap akan tidur. Perlakuan atas Bradley itu mengundang kritik dari pengacaranya dan dari kelompok Amnesty International karena melanggar hak asasi manusia.
Crowley pun mengritik perlakuan atas Bradley. “Saya pernah 26 tahun berdinas di angkatan udara,” kata Crowley. “Apa yang terjadi atas Manning itu menggelikan, tidak produktif, dan konyol. Saya tidak tahu kenapa DoD [Departemen Pertahanan] melakukannya. Namun, Manning berada di tempat yang tepat,” kata Crowley.
Dia mencoba meluruskan bahwa pernyataannya itu merupakan opini pribadi. Namun, sebagian kalangan Crowley tetaplah dipandang sebagai pejabat pemerintah sehingga muncul kesan pemerintah AS tidak solid dalam menghadapi isu WikiLeaks.
Pernyataan kontroversial Crowley itulah yang membuat Presiden Barack Obama Jumat pekan lalu sampai membuat pernyataan pers. Obama menegaskan bahwa penahanan atas Bradley merupakan tindakan yang dibenarkan oleh undang-undang karena dia membocorkan rahasia negara. (viva/arrahmah.com)