YERUSALEM (Arrahmah.id) — Tuqa Ghazzawi ditahan dan dikurung selama empat hari setelah pasukan pendudukan Israel menemukan slogan-slogan yang mendukung perlawanan yang tertulis di buku catatan sekolahnya.
Dilansir Middle East Monitor (11/3/2025), setelah penahanan 4 hari, pengadilan Israel menempatkan anak perempuan Palestina berusia 12 tahun dari Yerusalem itu dalam tahanan rumah selama satu bulan. Dia pun di denda sebesar 3.000 shekel (sekitar $800), kata Pusat Informasi Palestina.
Pengadilan Israel juga mengklaim bahwa ia menempelkan kertas berisi “pernyataan yang menghasut” di kendaraan polisi.
Tuqa, yang berasal dari lingkungan Al-Thawri di Silwan, selatan Masjid Al-Aqsa, dibawa pergi pada tanggal 6 Maret saat dalam perjalanan pulang dari sekolah, tempat dia duduk di kelas tujuh.
Polisi pendudukan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menangkap remaja tersebut setelah menghentikannya di Kota Tua Yerusalem yang diduduki, dan saat menggeledah tasnya, mereka menemukan “slogan yang mendukung kelompok perlawanan Palestina Hamas.”
Anak tersebut telah menempelkan kertas di kendaraan polisi yang bertuliskan “Kami akan menang atau mati” dan “Kemenangan berasal dari Tuhan dan pembebasan sudah dekat”, tambah polisi.
Ayah Tuqa, Khalil Ghazzawi, juga ditahan dan diinterogasi selama beberapa jam, tetapi kemudian dibebaskan. (hanoum/arrahmah.id)