NEW DELHI (Arrahmah.id) — Perselisihan diplomatik antara India dan Kanada semakin memanas. New Delhi mengambil langkah balasan dengan mengusir seorang diplomat Ottawa dari wilayahnya, beberapa jam setelah Kanada mengumumkan pengusiran diplomat India terkait dugaan keterlibatan pembunuhan pemimpin separatis Sikh.
Seperti dilansir Reuters (19/9/2023), pengusiran diplomat Kanada oleh pemerintah India ini menjadi perkembangan terbaru dalam peningkatan pertikaian diplomatik antara kedua negara, setelah Ottawa mengumumkan penyelidikan secara aktif terhadap ‘tuduhan kredibel’ yang mengaitkan agen-agen pemerintah New Delhi dengan pembunuhan seorang pemimpin separatis Sikh bernama Hardeep Singh Nijjar di British Columbia.
Sosok Nijjar disebut mendukung Tanah Air Sikh dalam bentuk negara Khalistani yang merdeka, dan telah ditetapkan oleh India sebagai ‘teroris’ sejak Juli 2020. Namun Nijjar juga diketahui berstatus warga negara Kanada.
Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau saat berbicara dalam rapat parlemen darurat pada Senin (18/9) menegaskan bahwa keterlibatan pemerintah asing dalam pembunuhan warga negara Kanada adalah ‘pelanggaran kedaulatan yang tidak bisa diterima’.
Ottawa juga mengumumkan pengusiran seorang diplomat India terkait kasus itu. Identitas diplomat India yang diusir tidak disebutkan lebih lanjut, hanya disebutkan bahwa dia menjabat sebagai Kepala Sayap Penelitian dan Analisis (RAW), badan intelijen asing India, di Kanada.
Kementerian Luar Negeri India dalam pernyataannya mengumumkan langkah balasan dengan mengusir seorang diplomat Kanada di New Delhi. Namun tidak disebutkan lebih lanjut identitas dan jabatan diplomat Ottawa yang diusir dari wilayah India itu.
Disebutkan Kementerian Luar Negeri India bahwa Komisaris Tinggi atau Duta Besar Kanada di New Delhi telah dipanggil dan diberitahu soal keputusan pengusiran salah satu diplomatnya itu.
“Keputusan tersebut mencerminkan meningkatnya kekhawatiran pemerintah India terhadap campur tangan diplomat Kanada dalam urusan internal kami dan keterlibatan mereka dalam aktivitas anti-India,” sebut Kementerian Luar Negeri India dalam pernyataannya.
“Diplomat yang bersangkutan telah diminta untuk meninggalkan India dalam waktu lima hari ke depan,” tegas pernyataan itu.
Dalam tanggapan sebelumnya, Kementerian Luar Negeri India menolak mentah-mentah tuduhan Kanada sebagai ‘ tuduhan absurd dan bermotif tertentu’ dan menyerukan Ottawa untuk ‘mengambil tindakan hukum yang cepat dan efektif terhadap semua elemen anti-India yang beroperasi’ di negara tersebut. (hanoum/arrahmah.id)