LONDON (Arrahmah.com) – Program anti-ekstremisme pemerintah Inggris, Prevent, mendapat kecaman setelah terungkap bahwa seorang bocah lelaki Muslim (4) tahun ditandai karena komentarnya tentang video game Fortnite.
Surat kabar Inggris The Observer melaporkan pada hari Ahad (31/1/2021) bahwa bocah lelaki itu dirujuk ke program Prevent setelah mengatakan ayahnya memiliki “senjata dan bom di gudangnya”.
Namun setelah dimasukan dalam program Prevent, ternyata diketahui bahwa, semalam sebelumnya, dia bersama ayahnya bermain game itu.
Sepupunya yang juga bermain Fortnite bahkan memiliki uang di game sejumlah 350 juta serta mengumpulkan banyak senjata dan bom.
Informasi ini dikatakan balita tersebut ke pekerja di tempat penitipan anak yang dia dititipkan di sana.
Ibunya mengatakan bahwa seharusnya pihak Prevent tahu bahwa anaknya menyebutkan Fortnite dengan sangat jelas dan meminta agar pemerintah Inggris menganulir keputusan pada anaknya.
Dia menambahkan: “Dia hanya seorang anak kecil dengan imajinasi. Guru harus tahu dalam situasi ini mereka (anak-anak) memiliki imajinasi. Mereka tahu persis seperti apa anak-anak itu, dan seperti apa anak laki-laki. Saya pikir jika itu adalah anak laki-laki kulit putih, mereka tidak akan dimasukan program Prevent.” (Hanou /Arrahmah.com)