SAN FRANCISCO (Arrahmah.com) – Akun Facebook dari seorang wanita bernama Isis Anchalee diblokir oleh perusahaan media sosial itu, yang nampaknya karena nama depannya.
“Facebook mengira saya seorang ‘teroris’. Tampaknya mengirimkan kepada mereka screenshot dari paspor saya tidak cukup baik bagi mereka untuk membuka kembali akun saya,” tweet Ms Anchalee, seorang insinyur yang berbasis di San Francisco, setelah akunnya Facebooknya dibekukan, pada Senin (16/11/2015), sebagaimana dilansir oleh The Telegraph, Rabu (18/11).
Diduga akunnya telah ditangguhkan karena nama depannya yang dikaitkan dengan ISIS.
Akun Isis Anchalee ini tetap terblokir bahkan setelah dia mengirimkan bukti dentitasnya dengan screenshot dari paspornya kepada Facebook, sebelum akhirnya akunnya bisa dibuka kembali setelah permintaan ulang.
Facebook untuk beberapa waktu telah menerapkan kebijakan “nama asli”, yang telah menimbulkan kontroversi di beberapa komunitas. Ketika Facebook mencurigai bahwa sebuah akun tidak mencantumkan nama asli pengguna, Facebook dapat membekukan akun itu dan meminta pengguna untuk memverifikasi nama mereka.
Dalam beberapa kasus juga terjadi ada beberapa orang yang menggunakan nama legal mereka di Facebook, tapi akunnya dibekukan karena moderator menemukan hal yang mencurigakan menurut versi Facebook.
Facebook berjanji akan melonggarkan kebijakan “nama asli” awal tahun ini, dan akan menambah tool tambahan dalam beberapa bulan mendatang untuk meningkatkan verifikasi dan moderasi.
Omid Farivar, seorang karyawan Facebook, mentweet Ms Anchalee untuk meminta maaf setelah dia mengangkat masalah ini, dan mengatakan bahwa kasus itu telah dilaporkan dan pihak Facebook akan memperbaikinya.
(ameera/arrahmah.com)