Dahulu, ia senang bermain-main dengan ganja, khamar (minuman keras), wanita yang haram baginya. Namun, setelah memeluk Islam ia tinggalkan semua itu dan menjadi seseorang yang baru.
Namanya Salahuddin Decero, ia terlahir di keluarga Sicilian dari Philadelphia. Pemuda ini awalnya telah terjerumus ke dalam hidup penuh kemaksiatan sebelum akhirnya menemukan cahaya Iman. Ia juga sempat menjadi seorang pendeta Katolik sebelum menjadi Muslim.
“Dari usia 13-17, hidupku hanya berisi beberapa hal. Wanita, alkohol, ganja, kejahatan dan uang. Dengan cepat Saya jatuh ke dalam kehidupan penuh kesenangan duniawi dan hiburan,” kata Decero kepada The Deen Show, seperti dilansir OnIslam.
“Hanya sekali Saya pernah pergi ke gereja adalah untuk pembaptisan dan Perjamuan Kudus pertama. Jadi selama masa muda saya Saya sangat polos, tetapi saat Saya mencapai tahun-tahun remaja saya keluarga saya sangat rapuh dan disfungsional.”
Karena hidup di tengah keluarga yang kurang peduli, Decero bergaul dengan orang-orang yang salah yang membawanya ke kehidupan penuh keburukan dan kekacauan.
Hingga usia 17 tahun, Decero jatuh sakit karena gaya hidupnya yang bebas dan ia ingin merubah dirinya. Ia kemudian meminta seorang temannya untuk membantunya.
“Saya tertawa karena Saya tidak percaya Tuhan sama sekali! Tetapi dia bilang lagi kalau Saya menemukan Tuhan. Saya pulang pada malam itu dan mengalami cobaan besar untuk kembali ke kebiasaan cara hidup saya,” ungkapnya.
“Hari berikutnya, karena rasa takut Saya pergi mendatangi pria ini dan mengatakan kepadanya bahwa Saya ingin menemukan Tuhan tetapi Saya tidak tahu siapa Tuhan itu! Dia mengatakan Yesus Kristus adalah Tuhan dan penyelamat dan dia mati untuk kamu.”
Salahuddin Decero bercerita mengenai pengalaman spiritualnya setelah itu. “Saya mulai merasa hebat dan saya sedang mengembangkan iman yang mendalam. Saya menjadi sangat religius sangat cepat pada awalnya. Saya mulai memiliki pikiran bahwa Saya ingin menjadi seorang imam dan biarawan tapi Saya ragu-ragu untuk mengungkapkannya kepada orang-orang. “
“Sekitar 10 bulan setelah Saya mulai mempraktekkan keimanan Katolik saya, Saya pergi untuk tinggal di biara, kehidupan seorang biarawan di Philadelphia dan mulai belajar dengan tujuan untuk menjadi pendeta,” tambahnya.
“Saya pindah dari Philadelphia ke Minnesota setelah sekitar 3 tahun dan Saya tinggal di sana dengan kehidupan yang sama. Kemudian studi saya membawa sampai ke Roma, Spanyol, Prancis, dan Italia!”
Akhirnya Decero menemukan agama yang benar. Dimulai ketika ia bertemu dengan seorang imam, setelah 8,5 tahun hidup di sebuah biara, yang mengguncang keyakinannya dengan pertanyaan sederhana.
“Dia mengajukan pertanyaan kepada saya tentang gereja, Yesus, Maria, dan sejarah! Beberapa pertanyaan yang dia tanyakan Saya tidak pernah terpikirkan sebelumnya dan saya dibuat kagum, ” kenangnya saat pertemuan pertama dengan imam itu di Philadelpia.
“Dia terus bertanya pada saya kapan Yesus berkata ‘Akulah Allah!’ Namun saya tidak bisa menjawabnya karena Yesus tidak mengatakan itu! Saya tidak pernah berpikir tentang hal itu. Saya diberitahu bahwa Yesus adalah Tuhan dan itu saja tapi Saya tidak pernah berhenti untuk merenungkan tentang apakah dia mengatakan kalimat ‘Akulah Allah!”
Pertanyaan sederhana itu membuat Decero menjadi ragu akan keyakinan Katoliknya, ia kemudian memutuskan untuk mempelajari tentang Islam.
“Saya pulang setelah itu untuk merenungkan apa yang kami bicarakan. Saya menghabiskan waktu sepanjang malam mempertimbangkannya. Saya mulai membaca Al-Qur’an dan telah membacanya dua kali berturut-turut. Saya mulai membaca beberapa Sirah Muhammad, dan hadits yang Saya sangat suka,” ujarnya.
“Saya mulai memperhatikan bagaimanan Muslim shalat. Tetapi kebanyakan Saya mulai melihat Bible untuk mengetahui siapa yang Yesus katakan ‘Dia’! Setelah 4 bulan Saya berkesimpulan bahwa Yesus bukanlah Tuhan, anak Tuhan, atau Trinitas! Saya berkesimpulan bahwa dosa asal bukanlah datang dari mulut Yesus,” lanjutnya.
Pada tahap ini, Allah memberinya hidayah untuk menerima Islam.
“Jadi untuk pertama kalinya pada bulan November Saya pergi ke sebuah masjid di Philadephia di dekat rumah ibu saya dan mengatakan kepada Imam itu bahwa Saya ingin menjadi Muslim. Dia bertanya kepada saya apakah Saya mengetahui tentang Islam dan Saya bilang tahu sedikit,” katanya.
“Dia mengajarkan saya begitu banyak tentang Islam di sana selama sekitar 2 jam. Sekitar jam 12 siang Saya menjadi seorang Muslim dan mengucapkan Syahadat dan mengatakan Saya bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah, dan Saya bersaksi bahwa Muhammad adalah RasulNya. Sejak saat itu hidup saya berubah kembali,” ungkapnya haru.
“Ketika Saya menjadi Muslim, Saya memohon kepada Allah untuk menolong saya mempelajari Islam lebih dari Saya mengetahui tentang Kristianiti dan Islam telah merubah saya menjadi seseorang yang benar-benar Saya inginkan!” katanya.
(siraaj/arrahmah.com)