MARIUPOL (Arrahmah.id) – Citra satelit dari dekat kota pelabuhan Mariupol Ukraina yang terkepung menunjukkan situs kuburan massal yang telah diperluas dalam beberapa pekan terakhir untuk menampung lebih dari 200 makam baru, kata sebuah perusahaan swasta AS.
Maxar Technologies, yang mengumpulkan dan menerbitkan citra satelit Ukraina, mengatakan pada Kamis (21/4/2022) bahwa tinjauan gambar dari pertengahan Maret hingga pertengahan April menunjukkan bahwa perluasan kuburan massal dimulai antara 23 dan 26 Maret, lansir Al Jazeera.
Situs itu terletak bersebelahan dengan pemakaman yang ada di desa Manhush, 20km (12 mil) barat Mariupol, kata perusahaan itu.
Walikota Mariupol, Vadym Boychenko, mengatakan dalam sebuah posting Telegram bahwa sebanyak 9.000 warga sipil mungkin dimakamkan di kuburan massal.
“Kejahatan perang terbesar abad ke-21 telah dilakukan di Mariupol,” katanya.
“Ini adalah Babi Yar yang baru,” kata walikota, merujuk pada lokasi pembantaian massal Yahudi Ukraina oleh Nazi pada tahun 1941.
“Hitler membunuh orang Yahudi, Roma dan Slavia. Dan sekarang Putin menghancurkan Ukraina. Dia telah membunuh puluhan ribu warga sipil di Mariupol,” katanya.
“Ini membutuhkan reaksi keras dari seluruh dunia. Kita perlu menghentikan genosida dengan cara apa pun yang memungkinkan.”
Dalam pernyataan terpisah sebelumnya pada Kamis, Boychenko menuduh Rusia telah menggali parit besar di dekat desa Manhush dan “menyembunyikan kejahatan perang mereka” dengan membuang mayat di sana.
Pada Kamis malam, media Ukraina menerbitkan foto-foto satelit Manhush, menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai kuburan massal yang mirip dengan – meskipun ukurannya jauh lebih besar dari– yang ditemukan di pinggiran kota Bucha, Kiev. Keakuratan klaim dan gambar ini tidak dapat segera diverifikasi. (haninmazaya/arrahmah.id)