TRIPOLI (Arrahmah.com) – Anggota milisi perlawanan Suriah yang menjadi tentara bayaran Turki di Libya melakukan aksi protes setelah gaji mereka terus ditunda, dipotong, dan dalam beberapa kasus malah dicuri.
Salah satu pejuang Suriah, dalam beberapa pesan di grup WhatsApp, menyampaikan keadaan kebencian dan kemarahan di antara tentara bayaran di kamp-kamp Tripoli.
“Situasinya sangat mematikan di dalam kamp Yarmouk di Tripoli, dan itu dekat dengan ledakan dan pemberontakan. Elemen Suriah sedang menunggu gaji mereka yang belum dibayar, lebih dari enam bulan,” katanya, dilansir Libya Review (31/8/2021).
Dia menambahkan bahwa semua tentara bayaran Suriah di kamp Yarmouk membenci para pemimpin mereka “yang mencuri dan masih berencana untuk menjarah gaji.”
Dia memberi tahu bahwa anggota milisi Suriah akan memberontak dan tidak patuh jika gaji mereka dipotong atau dicuri.
“Saya menyarankan Anda untuk tidak meninggalkan Suriah ke Libya sekarang. Jangan pergi, situasinya penuh air mata. Kami telah berada di Libya selama tujuh bulan, dan kami belum menerima gaji meskipun ada kesepakatan untuk melakukan perjalanan ke Libya seharga 7.000 lira Turki,” katanya memperingatkan agar anggota kelompok perlawanan Suriah tidak pergi ke Libya.
Dia juga menambahkan bahwa para pemimpin faksi Suriah di Libya telah mengurangi gaji mereka menjadi 600 lira Turki.
Sementara itu, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengonfirmasi pada Senin (30/8) tentang ketidakpuasan yang terjadi di antara tentara bayaran Turki di Tripoli.
SOHR mengutip sumbernya yang mengatakan bahwa para pejuang Suriah marah setelah para pemimpin faksi mengurangi dan menunda gaji selama empat bulan terakhir.
Lusinan pejuang telah menolak untuk mengikuti program pelatihan di Tripoli, sebagai protes terhadap pengurangan gaji mereka dan menuduh para pemimpin faksi mencuri gaji mereka, selain juga ditolak untuk berlibur.
SOHR melaporkan bahwa masih ada sekitar 7.000 tentara bayaran Suriah di Libya barat yang saat ini menjadi tentara bayaran Turki. (hanoum/arrahmah.com)