JAKARTA (Arrahmah.com) – Menanggapi usulan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) untuk menutup Arrahmah.com, pihak pemimpin redaksi Arrahmah.com, M Fachry mengatakan bahwa tindakan tersebut pada dasarnya merupakan bentuk kegagalan pemerintah dalam memahami akar terorisme.
“Tudingan tersebut semakin menunjukkan jika pemerintah melalui BNPT takut dan anti terhadap Islam,” kata Fachry, Jumat (30/9/2011).
Lebih lanjut Fachry meminta agar BNPT membuktikan tudingan tersebut.
“Akses dulu situs kita, kalau ada, tudingan itu silahkan dibuktikan,” kata Fachry .
Seperti yang diketahui oleh masyarakat luas, terutama pembaca setia Arrahmah.com, situs tersebut memang berisi berita dunia Islam dan jihad intenasional. Namun demikian hal tersebut bukanlah alasan yang tepat mengklaim Arrahmah.com sebagai situs radikal.
“Kita memang memberitakan Islam yang selama ini diberitakan secara tidak berimbang,” ujarnya.
Selain itu Arrahmah.com juga telah mematuhi kode etik jurnalistik, memuat berita secara berimbang dan memberitakan apa adanya. Bahkan rubrik tausiyah dan surat pembaca juga tersedia.
“Menteri saja bilang, kalau orang gara-gara buka situs jadi teroris, semua blogger jadi teroris, buktinya nggak,” cetus Fachry sembari mengutip ucapan Menkominfo Tifatul Sembiring.
Meskipun usulan terkait penutupan Arrahmah.com telah berembus kencang, namun Arrahmah.com, belum berencana menemui Dewan Pers. Tetapi jika hal tersebut diperlukan, tentu akan dilakukan.
“Kita menganggap ini hanya untuk mencari kesalahan kita,” pungkasnya.
Sebelumnya, BNPT melalui Direktur Deradikalisasi Prof Irfan Idris menyebut media komunikasi melalui internet adalah salah satu alat propaganda yang efektif dilakukan oleh kelompok ‘teroris’ di Indonesia. Karena itu ia mengusulkan pada pemerintah agar situs yang menyebarkan ‘faham radikal’ ditutup, dimana dengan argumentasi sepihak ia menyebut situs Arrahmah.com sebagai salah satunya. (Arrahmah.com)