PENNSYLVANIA (Arrahmah.com) – Seorang remaja pengungsi asal Suriah diserang di kamar mandi sekolah di Amerika serikat hingga mengakibatkan gegar otak dan memar, Anadolu Agency melaporkan (18/12/2018).
Video penyerangan yang terjadi pekan lalu menjadi viral di Facebook. Korban yang mengenakan jilbab keluar dari toilet di Chartiers Valley High School. Sekolah ini terletak di luar Pittsburgh, Pennsylvania.
Perdebatan berubah menjadi kekerasan ketika pelaku mendorong remaja pengungsi Suriah tersebut. Setelah mencoba melawan balik, dia didorong hingga terjatuh dan dipukuli secara brutal.
Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR), organisasi hak-hak sipil Muslim terbesar di negara itu, menuntut otoritas federal untuk menyelidiki masalah ini sebagai kejahatan rasial. Kelompok ini membantu keluarga korban dengan dukungan hukum.
“Setelah video ini dia dipukul lagi, dan dia pergi ke rumah sakit,” Zohra Lasania, direktur program di CAIR-Pittsburg mengatakan kepada Anadolu Agency.
Lasania mengatakan, remaja tersebut sekarang sudah pulih dari luka-lukanya.
Keluarganya melarikan diri dari Suriah dan menghabiskan dua tahun di sebuah kamp pengungsi sebelum diberikan izin masuk ke Amerika Serikat.
“Mereka melarikan diri dari anarki, kekerasan, dan kehancuran total sistem sosial, sehingga mereka datang ke tempat yang beradab, dan kita semua meyakinkan mereka bahwa ini adalah tempat paling beradab di dunia,” Safdar Khwaja, presiden CAIR-Pittsburg , kepada media setempat. “Melihat kekerasan semacam ini terjadi, itu sangat mengecewakan.”
Polisi sedang menyelidiki insiden itu tetapi seorang pejabat penegak hukum mengklaim insiden itu tampaknya tidak bermotif agama atau ras.
CAIR mencatat sebaliknya, dan melaporkan lonjakan kefanatikan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang menargetkan Muslim-Amerika, imigran dan kelompok minoritas lainnya sejak Presiden AS Donald Trump menjabat.
Kelompok ini mencatat peningkatan 17 persen dalam insiden bias anti-Muslim nasional pada tahun 2017 dibandingkan tahun 2016. Selain itu, dilaporkan peningkatan 15 persen dalam kejahatan kebencian yang menargetkan Muslim Amerika, termasuk anak-anak, remaja dan keluarga, selama periode yang sama.
(fath/arrahmah.com)