DHAKA (Arrahmah.com) – Seorang gadis kecil berusia delapan tahun tewas pada Jumat (4/5/2018) saat tanah longsor di sebuah kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh.
Hujan lebat menjelang musim muson melanda kamp-kamp pengungsi pada hari Jumat setelah sebelumnya terjadi badai yang disertai angin kencang selama sepekan.
Beberapa atap terpal tempat penampungan sementara yang menampung pengungsi terbang akibat angin kencang.
Adiba Begum meninggal dunia tertimpa longsor saat dia dalam perjalanan pulang dari mencari kayu bakar di hutan dekat kamp pengungsi Kutupalong, kata polisi setempat.
Dua anak yang menemaninya terluka dan dibawa ke Rumah Sakit Medecins Sans Frontieres dekat kamp untuk mendapatkan pengobatan.
Beberapa pengungsi, termasuk anak-anak kecil, berjalan bermil-mil melintasi medan perbukitan setiap hari untuk mengumpulkan kayu bakar.
Kayu-kayu itu mereka gunakan untuk memasak makanan yang mereka terima saat pembagian bantuan.
Badan-badan bantuan memperingatkan bahwa musim hujan akan menyebabkan kematian di kamp-kamp pengungsi Rohingya di Bangladeh.
Bangladesh sedang melakukan relokasi sekitar 100.000 pengungsi dari daerah-daerah yang berisiko ke tempat yang lebih aman menjelang musim hujan, kata Mohammad Rezaul Karim, seorang pejabat pemerintah yang bertanggung jawab atas kamp pengungsi Rohingya.
Dari data pantauan komputer UNHCR menunjukkan bahwa lebih dari 100.000 pengungsi akan terancam tanah longsor dan banjir saat musim hujan mendatang.
Hujan biasanya dimulai pada bulan April dan puncaknya pada bulan Juli, ungkap Departemen Meteorologi Bangladesh.
(ameera/arrahmah.com)