YANGON (Arrahmah.com) – Seorang gadis berusia 11 tahun terbunuh ketika pasukan keamanan Myanmar melepaskan tembakan peringatan untuk membubarkan massa yang menargetkan kelompok-kelompok bantuan kemanusiaan internasional, kata polisi setempat, Jum’at (28/3/2014), sebagaimana dilansir Daily Times.
Gadis itu ditembak pada Kamis (27/3) di rumahnya di dekat sebuah gudang dari Program Pangan Dunia PBB di Sittwe, ibukota Rakhine, yang ditarget oleh para perusuh, kata Letnan Kolonel Min Aung kepada AFP melalui telepon.
“Dia terkena tembakan ketika pasukan keamanan melepaskan tembakan peringatan untuk membubarkan orang-orang di gudang WFP,“ katanya. “Situasi di Sittwe sudah tenang sekarang setelah jam malam diberlakukan.” Aung mengatakan tidak ada orang lain yang terluka dalam insiden itu.
Kerusuhan itu dimulai pada Rabu (26/3) ketika ratusan ummat Budha berkumpul di sekitar kantor kelompok bantuan kemanusiaan yang berbasis di Jerman, Malteser International di Sittwe. Massa Budha menuduh seorang pekerja bantuan Amerika mencabut bendera agama dengan cara yang tidak sopan.
Petugas bantuan kemanusiaan di wilayah yang bergolak tersebut telah berada di bawah tekanan yang meningkat dari nasionalis Budha yang menuduh mereka bias dengan mendukung Muslim setempat. Lebih dari 70 petugas bantuan kemanusiaan, termasuk sekitar 30 warga asing, dibawah perlindungan polisi dalam gelombang kekerasan tersebut. (ameera/arrahmah.com)