TRIPOLI (Arrahmah.com) – Kolonel Muammar Gaddafi tidak punya keberanian untuk membunuh dirinya sendiri namun ia akan meminta pembantunya untuk menembak dirinya agar tidak tertangkap oleh pemberontak yang mengambil alih ibukota, mantan perdana menteri, Abdessalam Jalloud, mengatakan kepada Al Arabiya pada Senin (22/8/2011).
Jalloud, yang telah menyebrang ke Italia, menyatakan bahwa pertahanan Gaddafi hanya tinggal beberapa lagi karena pasukan tempurnya – yang dikirim untuk menyerang oposisi di kota timur Benghazi – dikalahkan oleh jet salibis NATO bulan Juni lalu.
Sementara itu, pemimpin pemberontak, Mustafa Abdel Jalil, menuturkan bahwa Dewan Transisi Nasional telah melakukan kontak dengan komandan pasukan khusus yang ditugaskan oleh Gaddafi untuk melindungi Tripoli. Jalil mengatakan bahwa komandan perang Gaddafi diam-diam telah mendukung pasukan pemberontak.
Setelah para pemberontak mengambil alih Tripoli pada hari Minggu (21/8), terdapat sejumlah laporan yang menyatakan bahwa Gaddafi masih bertahan di ibukota. Al Arabiya melansir Gaddafi bersembunyi di sebuah rumah sakit ginjal di distrik Tajura. Namun sumber diplomatis mengatakan kepada AFP bahwa ia bersembunyi di salah satu benteng milik penduduk di Bab Al Aziziya.
Para pemberontak melaporkan pada Minggu malam (21/8) bahwa dua pesawat penumpang terlihat di Bandara International Tripoli. Laporan itu meningkatkan spekulasi adanya kesepakatan antara Gaddafi, pemberontak, dan salibis NATO. Selama ini aliansi salibis itu yang menegakkan zona larangan terbang di atas langit Libya seperti yang dimandatkan oleh PBB. Ini artinya, tidak mungkin ada aktivitas penerbangan tanpa ada izin dari salibis NATO. (althaf/arrahmah.com)