BENGHAZI (Arrahmah.com) – Moamer Gaddafi “harus meninggalkan kekuasaan dan Libya,” kata pernyataan AS yang dirilis pada Senin (23/5/2011) saat utusan tinggi Washington melakukan pembicaraan yang diadakan di Benghazi.
Selama kunjungan tiga harinya, Asisten Kementrian Luar Negeri untuk Urusan Timur Dekat, Jeffrey Feltman, yang tiba pada hari Minggu (22/5), direncanakan akan mengadakan pembicaraan dengan pemimpin Dewan Transisi Nasional (NTC), termasuk ketuanya, Mustafa Abdul Jalil.
“Kunjungan Feltman adalah sinyal lain dari dukungan AS untuk NTC, pihak yang sah dan kredibel untuk rakyat Libya,” ungkap sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor perwakilan AS.
“Amerika Serikat tetap berkomitmen untuk melindungi warga sipil Libya dan yakin bahwa Gaddafi harus meninggalkan kekuasaan dan Libya,” lanjutnya.
“Orang-orang Libya, seperti halnya manusia di manapun, memiliki hak untuk menentukan masa depan mereka sendiri. Dan Amerika Serikat akan terus mendukung mereka serta selalu siap bekerja dengan NTC dalam upaya ini.” (althaf/arrahmah.com)